Dear Steemians
When the heart still beats, life still contained the body. Thus, it is marked lust (desire) still attached to a human self, and from that lust also shaitan (devil) enter. Shaitan teases when humans still have lust. That is, as long as man is alive, during that time also shaitan will always tease him.
Then, we might ask? How do people do not be tempted by the devil ???
It's easy !! Eliminate lust (desire)! When that happens!
The answer was when the man died. So, it is very difficult for us as human beings to be able to avoid the temptation of the devil or eliminate lust.
It's easy !! Eliminate lust (desire)! When that happens!
The answer was when the man died. So, it is very difficult for us as human beings to be able to avoid the temptation of the devil or eliminate lust.So, we are talking about man with his lust.
When lust (desire) conquers humans, then humans are more despicable than animals. He behaves only with his lusts not with his intellect, and when humans can manage his passions at that moment he starts more than an angel.
Furthermore, when we humans can defeat the lust when it is called MUSLIM (Moslem people)
. Do not stop there, because shaitan always teases us, he is looking for the best way that we humans do things that are forbidden by Allah SWT.
However, when we are able to overcome our passions and follow the wishes of Allah, we are called MUSLIMS
. Yes, Istislam means surrendering to Allah's will, and the person is called MUSLIM
.
I give you an example to make it easy for us to understand it:
We are often faced with a food, even the food looks delicious. However, when God has determined that food is forbidden to eat, it could be because it is not our own, or indeed the food is indeed haram. Well, when we are faced with 2 (two) desires: Our desire and the desire of God. We do our desires (do not eat them) and we submit to the will of God, then we are engaged in Islam.
That is the essence of a Muslim (moslem people), who is subject to Allah's will by managing his or her desires, not the other way around
Selama jantung masih berdetak, selama nyawa masih dikandung oleh jasad. Maka, itu bertanda nafsu masih melekat pada diri seorang manusia, dan dari nafsu tersebut pula syaitan masuk. Syaitan menggoda saat manusia masih memiliki bernafsu. Artinya, selama manusia itu hidup, selama itu pula syaitan akan selalu menggodanya.
Kemudian, kita mungkin akan bertanya? Bagaimana caranya agar manusia tidak digoda oleh syaitan???
Caranya gampang!! Hilangkan hawa nafsu! Kapan itu terjadi! Jawabannya saat manusia itu mati. Jadi, teramat sulit bagi kita selaku manusia untuk dapat menghindari dari godaan syaitan atau menghilangkan hawa nafsu.
Jadi, kita sedang berbicara tentang manusia dengan hawa nafsunya.
Saat nafsu mengalahkan manusia saat itu manusia tidak lebi mulai dari binatang. Dia berperilaku hanya dengan nafsunya bukan dengan akalnya, dan saat manusia dapat mengelola nafsunya saat itu ia lebih mulai dari malaikat.
Lebih jauh lagi, ketika kita selaku manusia dapat mengalahkan nafsu saat itu disebut MUSLIM (orang Islam). Tidak berhenti di situ, karena syaitan selalu menggoda kita, ia mencari cara sebaik-baiknya cara agar kita manusia melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt.
Namun, ketika kita mampu menghalau nafsu kita dan tetap tunduk kepada kehendak Allah Swt, maka kita disebut dengan MUSLIM. Iya, Istislam artinya berserah diri kepada kehendak Allah Swt, dan orangnya disebut MUSLIM.
Saya berikan contoh agar mudah kita memahaminya:
Kita sering dihadapkan dengan suatu makanan, malah makanan itu terlihat lezat. Namun, ketika Allah sudah menetapkan kalau makanan itu haram untuk dimakan, bisa karena memang bukan miliki kita, atau memang bahan makanannya yang memang haram. Nah, ketika itu kita sedang dihadapkan dengan 2 (dua) keinginan: Keinginan kita dan keinginan Allah. Kita kalakan keinginan kita (tidak memakan makanan tersebut) dan kita tunduk kepada keinginan Allah, maka kita sedang berperilku Islam.
Begitulah hakikatnya seorang MUSLIM, yaitu orang yang tunduk terhadap kehendak Allah Swt dengan mengelola hawa nafsunya, bukan sebaliknya.
Source-Image: werner22brigitte - betexion
Hopefully useful:
MUSLIM (Moslem people)
. Do not stop there, because shaitan always teases us, he is looking for the best way that we humans do things that are forbidden by Allah SWT.
However, when we are able to overcome our passions and follow the wishes of Allah, we are called MUSLIMS
. Yes, Istislam means surrendering to Allah's will, and the person is called MUSLIM
.
I give you an example to make it easy for us to understand it:
We are often faced with a food, even the food looks delicious. However, when God has determined that food is forbidden to eat, it could be because it is not our own, or indeed the food is indeed haram. Well, when we are faced with 2 (two) desires: Our desire and the desire of God. We do our desires (do not eat them) and we submit to the will of God, then we are engaged in Islam.
That is the essence of a Muslim (moslem people), who is subject to Allah's will by managing his or her desires, not the other way around
Selama jantung masih berdetak, selama nyawa masih dikandung oleh jasad. Maka, itu bertanda nafsu masih melekat pada diri seorang manusia, dan dari nafsu tersebut pula syaitan masuk. Syaitan menggoda saat manusia masih memiliki bernafsu. Artinya, selama manusia itu hidup, selama itu pula syaitan akan selalu menggodanya.
Kemudian, kita mungkin akan bertanya? Bagaimana caranya agar manusia tidak digoda oleh syaitan???
Caranya gampang!! Hilangkan hawa nafsu! Kapan itu terjadi! Jawabannya saat manusia itu mati. Jadi, teramat sulit bagi kita selaku manusia untuk dapat menghindari dari godaan syaitan atau menghilangkan hawa nafsu.
Jadi, kita sedang berbicara tentang manusia dengan hawa nafsunya.
Saat nafsu mengalahkan manusia saat itu manusia tidak lebi mulai dari binatang. Dia berperilaku hanya dengan nafsunya bukan dengan akalnya, dan saat manusia dapat mengelola nafsunya saat itu ia lebih mulai dari malaikat.
Lebih jauh lagi, ketika kita selaku manusia dapat mengalahkan nafsu saat itu disebut MUSLIM (orang Islam). Tidak berhenti di situ, karena syaitan selalu menggoda kita, ia mencari cara sebaik-baiknya cara agar kita manusia melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt.
Namun, ketika kita mampu menghalau nafsu kita dan tetap tunduk kepada kehendak Allah Swt, maka kita disebut dengan MUSLIM. Iya, Istislam artinya berserah diri kepada kehendak Allah Swt, dan orangnya disebut MUSLIM.
Saya berikan contoh agar mudah kita memahaminya:
Kita sering dihadapkan dengan suatu makanan, malah makanan itu terlihat lezat. Namun, ketika Allah sudah menetapkan kalau makanan itu haram untuk dimakan, bisa karena memang bukan miliki kita, atau memang bahan makanannya yang memang haram. Nah, ketika itu kita sedang dihadapkan dengan 2 (dua) keinginan: Keinginan kita dan keinginan Allah. Kita kalakan keinginan kita (tidak memakan makanan tersebut) dan kita tunduk kepada keinginan Allah, maka kita sedang berperilku Islam.
Begitulah hakikatnya seorang MUSLIM, yaitu orang yang tunduk terhadap kehendak Allah Swt dengan mengelola hawa nafsunya, bukan sebaliknya.
Source-Image: werner22brigitte - betexion
Hopefully useful:
Namun, ketika kita mampu menghalau nafsu kita dan tetap tunduk kepada kehendak Allah Swt, maka kita disebut dengan MUSLIM. Iya, Istislam artinya berserah diri kepada kehendak Allah Swt, dan orangnya disebut MUSLIM.
Saya berikan contoh agar mudah kita memahaminya:
Kita sering dihadapkan dengan suatu makanan, malah makanan itu terlihat lezat. Namun, ketika Allah sudah menetapkan kalau makanan itu haram untuk dimakan, bisa karena memang bukan miliki kita, atau memang bahan makanannya yang memang haram. Nah, ketika itu kita sedang dihadapkan dengan 2 (dua) keinginan: Keinginan kita dan keinginan Allah. Kita kalakan keinginan kita (tidak memakan makanan tersebut) dan kita tunduk kepada keinginan Allah, maka kita sedang berperilku Islam.
Begitulah hakikatnya seorang MUSLIM, yaitu orang yang tunduk terhadap kehendak Allah Swt dengan mengelola hawa nafsunya, bukan sebaliknya.
Source-Image: werner22brigitte - betexion
Hopefully useful:
Postingan yang bagus @doktormuslem
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Postingan yang sangat bermanfaat pak @doktormuslem antara hawa nafsu dan syaitan...
Dua-duannya akan membawa manusia ke neraka..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
good post, I really enjoy your posting.vote behind me @arisviyo
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @doktormuslem! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sungguh sudut pandang yg luar biasa....
Arti dari hakiki...
Mantap saudaraku...
Salam sukses...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
untuk semua @adytarkani @tekumuas @arisviyo dan @boyelleq. terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan kecil ini.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit