Cinta Dan Rahasia

Sumber

Cinta yang tidak pernah diungkapkan, persahabatan yang berubah menjadi cinta, kebencian terhadap hatinya sendiri, ia merasa bersalah dengan perasaannya, dan ia terus menjalaninya sampai ia berani mengukapkan isi hatinya.

Sumber

"Apa kabar, sumua baik-baik sajakan"!!! "kabar hmm kabar!!!, tidak", aku bahkan tidak tau kabarnya sendiri. Hari ini aku memberanikan dirinya untuk mengungkapkan isi hatinya, "hai!!! boleh aku bicara serius,tapi jangan disini!!!", "bole kok", "sebernarnya, sebernarnya seber", "kamu kenapa sih, kok belakangan ini jadi aneh gitu", "sebenarnya aku mau minjam uang sama kamu, boleh kan", "itu aja kok diajak kesini, nih" aku malah mengalihkan pembicaraannya, mungkin waktunya tidak tepat, disisi lain aku mau mengubah sebuah persahabatan menjadi sebuah percintaan, namun aku sadar resikonya sebuah kebencian.

Sumber

"Nih duit kamu yang aku pinjam", "kok cepet banget dibalikinnya" "cepet salah, lama salah, maunya apa sih", "aku gamau jauh dari kamu" dan ia pergi sambil tertwa.

Semalam aku telah memuliskan surat, bukan di kertas tapi di uang, dengan cara ini resikonya pasti kecil, kalo si dia ngerespon, tinggal bilang aja, itu uang kembalian dari kantin.

Ternyata si dia membaca itu semua, dia menanyakan "ini apa", "itukan uang", "tulisan ini maksudnya apa", "ga tau, aku dapat dari kantin", "ga mungkin, ini tulisan kamu", dia terus berdebat tentang itu, aku hanya diam saja, tanpa sadar aku memegang tangannya, dia berhenti ngoceh, "Aku cinta sama kamu, tapi aku mau persahabatan ini baik-baik saja, aku uda ga tahan lagi memendam ini semua, aku harap kamu bisa mengerti, aku mencintaimu, tapi ini tidak usah kamu jawab, biar aku yang selesain sendiri perasaan ini, maaf", lalu aku pergi.

Sumber

Esoknya aku melihatnya, dia menghampiriku, "hai", "hai juga", "aku cabut ke kantin dulu ya", "kok kamu gitu", "aku lapar, belum makan dari tadi pagi", akupun pergi dan meninggalkannya, aku terus menjaubinya agar rasa cinta ini cepat menghilang, namun malah rasa cinta ini tumbuh semakin besar.

Tok tok tok!!! akupun membuka pintu, aku melihat dia berdiri didepanku, "ada apa, tumben kamu kerumah aku", "kamu kenapa cueikin aku" dia malah nangis, "aku lagi mencoba membuang rasa cinta ini, tapi aku janji sama kamu, setelah semuanya baik-baik saja, kita akan kaya dulu lagi kok", aku terus meyakinkannya, dan dia memelukku sambil menangis, "kenapa sih kamu ga peka, aku uda dari dulu sayang sama kamu, uda ngungkapin perasaan malah pergi, manusia macam apa sib kamu" aku ga nyangka kalo dia juga mencintaiku, kinu aku juga memeluknya, "aku sayang dan cinta sama kamu, kamu mau ga persahabatan ini kita upgrade ke percintaan", dia hanya mengganggukan kepalanya, lalu aku menciumnya, tiba-tiba datanglah mak aku, dan dia mengagetkan kami, aku langsung panik dan menarik tangannya untuk berlari ke halaman rumah.

Semoga ceritanya menarik, karena ini hari minggu boleh lah ya, kita cerita-cerita sedikit.

---