Karya, Kaya dan Gaya

Terkadang saya suka heran menemukan anak-anak muda sebaya dua di atas atau di bawah saya yang malas bekerja, yang tidak punya gelora mengejar mimpi-mimpinya. Aneh saja. Jika pada masa muda kita tidak termotivasi, apa jadinya masa tua nanti.

Sebagian dari kamu telah enak hidupnya dengan pencapaian yang dilakukan orang tuanya pada masa silam. Kita tidak bahas itu. Tapi ini tentang kita yang sejak kakek buyut sudah miskin ini. Miskin harta, maksud saya. Miskin dalam pemaknaan universal. Tidak berlimpah harta sehingga setiap lebaran akan tiba selalu saja dirundung harap-harap cemas bila melihat anak-anak lainnya sudah membeli baju baru.

Oke, oke, kita tidak bahas kepahitan hidup. Sekarang kembali ke semangat anak muda. Motivasi yang mesti tumbuh dalam diri. Demi apa? Demi masa depan yang tenang dan menyenangkan.

Dengan @ikramfahmisy kami punya tiga prinsip: karya, kaya dan gaya. Setiap membahas karya, yang terlintas di benak kami adalah bagaimana pada masa tua kelak kami duduk minum kopi bersama anak istri, menatap masa silam yang penuh gelora. Dengan bangga kami menceritakan sejarah pekerjaan yang telah kami capai. Maka kami buat karya-karya yang baik saja. Biar kelak kami tidak malu mamamerkannya. Biar ketika kami dikenal atau dikenang, orang-orang akan menyebut nama kami dengan rasa penuh kerinduan.

Semangat bekerja, semangat berkarya. Sebab tidak semua ruang berkarya bisa dijadikan ruang bekerja, maka berpandai-pandailah memilih dan membawa kreativitas Anda ke jalur yang memberikan juga pemasukan. Misal, main Steemit ini. Menjadi Steemian yang budiman dan taat. Posting karya Anda di sini, jika pun tak dapat banyak, setidaknya ada pemasukan. Kalau pandai, luas pikir, luas relasi, rajin dan jeli, bisa ruang ini dijadikan sebagai tempat kerja.
monitor komputer ini dibeli dari hasil pencairan wallet akun @gulistan ini

Selalu saya menekankan teman-teman di Apache13 agar berkaryalah bukan semata untuk kepuasan batin, tapi juga bisa memberikan kamu kekuatan lain: misal bisa menopang hidup. Tak salah jika kau berharap kelak kamu bisa kaya dari karyamu. Untuk kaya, kamu harus siap bekerja keras. Jangan malas. Berkarya yang tekun dan baik, jual itu. Sekali dua gagal jangan membuatmu patah arang. Terus menyala. Bergerak hingga kaya. Kamu pasti tahu caranya, kamu pasti bisa.

Namun karya dan kaya tidak akan terlihat jika kamu tidak punya gaya. Bukan, bukan maksud saya mengajarkan kamu berlebih-lebihan, konon lagi pamer kekayaan. Tapi bagaimana kamu bisa menghargai hasil keringat yang sudah kau kucurkan. Tak perlu menganiaya diri. Tubuh sudah bekerja, berikan ia haknya misal dengan membawanya bermain di tempat tersuka, belikan ia pakaian yang indah, buat tempat istirah yang layak, ringankan bebannya, kenyangkan perut dengan makanan sesuai selera, perlakukan tubuhmu sesuai perkembangan gaya. Sebab lucu saja, sudah kerja sampai badan keriting, baju di badan itu-itu saja dari basah hingga kering.