"Dampak seorang Pelupa"

in life •  7 years ago 

TMPDOODLE1519956060968.jpg

Hallo pengguna steem!

Pernahkah anda merasakan melupakan sesuatu yang sedang Anda kerjakan saat ini?
Pastinya pernah bukan, bahkan kita sering merasa sangat kesal ketika melupakan sesuatu.
Namun, pernahkah kita berfikir kenapa kita melupakan sesuatu.

Menurut riset yang dilakukan oleh Blake Richard dan Paul Frankland yang dipublikasikan dalam jurnal Neuron volume 94 pada 21 Juni 2017, dari University of Toronto, Kanada bahwasanya : melupakan sesuatu dalam taraf tertentu adalah sehat dan dapat membuat Anda terlihat lebih pintar. ini disebabkan kerena otak dirancang untuk tidak membiarkan terjadinya kelebihan penyimpanan informasi dan ingatan seseorang tidak diharapkan untuk mengantarkan informasi yang akurat, namun informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan cerdas pada masa depan.

Dalam penelitiannya, Richard dan Frankland menemukan bukti pelemahan koneksi sinapsis pada saraf secara perlahan serta tanda adanya neuron baru yang menimpa ingatan lama.
adanya mekanisme yang mendorong kehilangan ingatan.

terdapat dua alasan mengapa otak melupakan sebagian ingatan yang dimiliki oleh manusia.
a. hal itu dapat membantu manusia dalam menyesuaikan situasi baru dengan melepaskan beberapa ingatan yang tidak dibutuhkan.
b. lupa membuat manusia mengeneralisasi ingatan masa lalu untuk membuat keputusan.
Dalam konsep kecerdasan buatan, kondisi itu disebut dengan regularisasi.

Jika anda mencoba untuk menavigasi dunia dan otak anda secara konstan membawa berbagai memori yang saling bertabrakan, akan lebih sulit bagi anda membuat keputuan yang tepat."

Jumlah ingatan yang dilupakan akan bergantung pada seberapa cepat perubahan lingkungan di sekitar. Semakin cepat lingkungan berubah, semakin cepat otak melupakan ingatan masa lalu.

"Inti ingatan adalah menjadikan Anda orang yang cerdas yang bisa membuat keputusan mengingat situasinya, dan aspek penting dalam membantu Anda melakukannya adalah melupakan beberapa informasi,"

Sumber : (kompas.com)
(Jurnal Neuron volume 94)
(Richard dan Frankland, 2017)

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://updateterunik.wordpress.com/2017/06/26/merasa-pelupa-jangan-khawatir-itu-tanda-anda-bertambah-pintar/

Sorry l don't know it