Duek Pakat ( Musyawarah )
Aceh merupakan sebuah daerah yang sangatlah kental akan tradisi dan adat istiadat. Seperti halnya acara "Duek Pakat".
Duek pakat dalam bahasa indonesia adalah sebuah acara musyawarah yang dilakukan oleh orang-orang untuk tujuan melakukan kegiatan atau suatu acara tertentu di masa yang akan datang. Dalam hal ini saya ingin membahas tentang acara duek pakat atau musyawarah untuk melangsungkan acara resepsi perkawinan yang akan diselenggarakan oleh salah satu keluarga yang betada di dalam desa.
Seperti biasa, setiap keluarga yang akan melakukan resepsi perkawinan dirumahnaya, maka orang tersebut akan menjumpai kepala desa untuk menentukan atau mengkomfirmasi jadwal berlangsungnya acara tersebut. Hal ini bisa saja dilakukan dengan mengundang kepala desa, tengku imum desa, seluruh aparat desa, lembaga tuha peut desa, tokoh pemuda, sanak saudara dan masyarakat lainnya untuk membahas mengenai acara yang akan diselengarakan nantinya ke rumah orang yang akan melakuka resepsi tersebut.
Sesudah seluruhnya berkumpul, maka pihak orang rumah tersebut akan membicarakan mengenai keinginan akan melangsungkan acara pada orang yang diundang tersebut. Kemudian orang rumah akan menjelaskan bagaimana acara akan diselenggarakan. Mulai dari persiapan, jumlah tamu yang akan diundang pada hari tersebut serta hal-hal lainnya.
Setelah hal itu dibuka, maka pihak petua desa akan membahas dan memberikan masukan-masukan saran, teknik pelaksanaan, batuan material dan batuan tenaga dan hal-hal lainnya. Tujuan dari itu semua yaitu untuk kesuksesan acara yang akan dilaksanakan tersebut.
Adapun inti dari Duek Pakat atau musyawarah tersebut yaitu :
- Memberitaukan tentang ketentuan acara secara resmi.
- Supaya terjadinya rasa tolong monolong antar sesama masyarakat.
- Mempermudah dalam pelaksanaan nantinya mulai dari persiapan hingga selesai acara.
- Dan lain sebagainya.
Acara Duek Pakat ini harus terus kita lestarikan mengingat ini merupakan kegiatan sosial yang bisa berdampak positif jika dilakukan terus-menerus, sehingga ini dapat kita wariskan ke generasi lainnya nantinya secara otomatis. Jika hal ini tidak dilestarikan, maka sunggah sangat disayangkan mengingat hal ini sangat banyak terkandung rasa gotong royong antar sesama penduduk gampong.