Memanusiakan Manusia

Di dunia ini hidup yang namanya manusia dengan berbagai macam karakter yang berbeda-beda, namun dengan perbedaan itu cuma bisa di simpulkan menjadi dua bagian terbesar yaitu manusia baik dan manusia buruk.
Manusia baik dan buruk keduanya hidup saling berdampingan satu sama lain, bahkan kadang-kadang sesekali manusia baik menjadi buruk dan juga sebaliknya. Ketika banyaknya manusia buruk melakukan keburukan maka disitu akan berlaku sebuah wadah penjeraan yang namanya Hukum dengan konsekuensi hukuman. Ketik ada manusia yang berbuat keburukan maka akan berhadapan dengan hukum dan berakhir dengan hukuman, khususnya di Indonesia sendiri ketika ada manusia yang melakukan keburukan akan di hukum dengan kurungan, dulu pada masa penjajahan Belanda dikenal dengan sebutan penjara dimana seseorang yang di kurung dalam penjara tersebut akan disiksa sampai dia jera dan tidak akan mengulangi perbuatan buruknya itu.
Seiring berjalannya waktu dunia semakin modern dan paradigma semakin mengarah kepada perubahan dan inovatif, sistem penjara itu di ubah menjadi sistem pemasyarakatan atau memasyarakatkan manusia. Sistem pemasyarakatan bertujuan untuk mengubah manusia yang dulu melakukan perbuatan buruk menjadi manusia yang baik dan kembali di terima oleh masyarakat dengan kata lain memanusiakan manusia, wadah yang dulunya disebut penjara di ubah menjadi lembaga pemasyarakatan, namun paradigma akan sistem kepenjaraan itu masih melekat di benak masyarakat luas dimana setiap yang di penjara/lembaga pemasyarakatan Itu adalah seseorang yang buruk dan perilakunya bak binatang serta perawakannya beringas dan setiap hari mendapatkan pukulan, namun hal itu sangat jauh berbeda dan justru sebaliknya, karena mereka adalah manusia yang hanya khilaf dan berniat untuk kembali menjadi baik. Manusia patut diperlakukan layaknya manusia, karena mereka manusia bukan binatang.