#besi

in life •  7 years ago  (edited)

Bela Siapa?

dalam tahun ini, beberapa diskusi mahasiswa telah saya ikuti, diantara diskusi-diskusi tersebut ada sebuah diskusi yang sangat berkesan buat saya. bukan cuma karena bertempat di luar kota yang kebetulan kota saya sukai, tetapi memang tema dalam diskusi itu sangat berbeda, berisi muatan nilai, pesan penting dan perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi kita (disaat kita turun ke jalan sebagai aktivis kampus yang peduli masyarakat). diskusi itu membuat cara berpikir saya berubah dalam menentukan arah hidup. diskusi itu membahas tentang, sebagai aktivis kampus hal manakah yang layak dijadikan nomor satu antara memetingkan hal pribadi dengan kepentingan umum.

banyak mahasiswa menjawab kepentingan umum dari hal pribadi, jika kita telusuri dari kegiatan sehari-hari mereka, mereka lebih cenderung mementingkan hal pribadi dari kepentingan umum. coba kita lihat pemakaian waktu dalam 24 jam, jika kita rincikan berapa jam yang kita gunakan untuk pribadi dan berapa jam untuk umum. bisa dikatakan 75% : 25% atau 3 banding 1, jadi munafik jika kita mengatakan kita menomorsatukan kepentingan umum dari pribadi.

berbicara tentang kepentingan pribadi dan umum, memang hal yang tidak boleh dipisahkan dari kehidupan. mementingkan kepentingan umum terjadi di waktu hal-hal pribadi kita telah terpenuhi, bila belum terpenuhi maka tidak ada seorangpun yang mau melakukan sesuatu hal yang berhubungan dengan kepentingan umum, contoh paling kecil dam kehidupan masyarakat sehari-hari, diwaktu kita diajak untuk berdemo, pasti kita akan melihat dulu jadwal pribadi kita, bila kosong baru kita akan ikut, walaupun disana kita coba membantu menyuarakan hak-hak rakyat yang tertindas.
image
perdebatan yang terjadi biasanya dalam gerakan mahasiswa (aktivis kampus), terutama berkaitan dengan kepentingan umum. apakah pergerakan mahasiswa terlaksana jika mereka menomorduakan kepentingan pribadi? atau malah kedua-duanya hancur gara-gara mereka tidak makan dua hari?

tidak akan ada pergerakan mahasiswa yang mengarah pada perbaikan kehidupan dan menjaga kestabilan, bila kehidupan pribadi mereka tidak baik dan stabil. bagaimana bisa kita meneriakkan kata-kata kesejahteraan sementara perut kita belum sejahtera. bagaimana kita mencoba membantu merubah nasib orang sementara nasib kita sendiri belum jelas. sehingga tidak jarang mahasiswa/i sekarang mau melakukan hal seperti berdemo, untuk kepentingan orang lain walaupun sebenarnya mereka mementingkan pribadi karena mereka butuh uang.

nah, permasalahannya sekarang adalah apa yang akan terjadi jika kaum intelektual sudah mulai dibayar untuk mementingkan hal pribadi yang belum tercukupi? jika ini terjadi, kepada siapa rakyat akan mempercayakan amanah dan aspirasinya? padahal jelas-jelas fungsi mahasiswa adalah sebagai agent of cha¬nge. dalam tri dharma perguruan tinggi pun sudah jelas-jelas tersurat. oleh sebab itu, bahwa gerakan mahasiswa adalah gerakan moral dan bukan gerakan yang dibayar untuk kepentingan seseorang. kalau sampai gerakan mahasiswa melakukan pergerakan yang di bayar, berarti dia telah keluar dari jati dirinya. jati diri seorang mahasiswa.

jadi marilah kita selesaikan dulu kepentingan pribadi kita, baru kita terjun menyelesaikan kepentingan umum, sehingga gerakan mahasiswa juga sudah tidak akan melenceng dari garis pergerakan mahasiswa yang sesungguhnya.

ayoo, kita selesaikan dulu kepentingan pribadi kita setelah itu baru pikirkan orang lain, bagaimana denganmu?

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Welcome di Steemit @nuqa! Suka melihat anda datang.. sudah upvote.. :)

Baru buka akun ni, mohon di bantu.