Tambak Sigli riwayatmu kini (Bilingual)

Dahulu kala saat masih mengenakan baju seragam putih dan bercelana merah pendek, pulang sekolah adalah hal yang paling aku nantikan karena akan menjalani waktu bebas bermain sesuka hati. Tempat favorit ku bermain adalah tambak udang dengan sebutan lainnya “empang, tebat, atau bahasa daerahnya adalah Neuheun” belakang rumah, daerah yang cukup besar untuk ukuran anak- anak se-usiaku. Disana selain berlarian kesana- kemari permainan paling kusuka adalah layangan, di tempat itu pula aku pertama kali belajar berenang sampai level belum Professional…

Once upon a time when I was wearing a white uniform and short red trousers, coming home from school was a very waiting time. because it will be free time to play at will. My favorite place to play is the shrimp farm with the other name "empang, tebat, or local language is Neuheun" behind my house, a large area for children of my age. There besides running around here the game I like most is kite, in that place also the first time i learned to swim up to level Professional yet...

Source
Lupakan dulu masa kecil yang menyenangkan itu karena tambak sekarang terlihat sangat miris tidak semegah dahulu. Sekarang tidak lagi aku melihat wajah bahagia dan sorak sorai toke, pekerja, atau warga sekitar yang ikut panen (tradisi di daerahku- sigli).

Forget a nice childhood because the pond now looks very sad not as glorious as previously. Now I do not see any happy faces and cheers anymore from toke (tambak owners), tambak workers, or surrounding villagers who participate in harvesting (traditions in sigli).

source
Dulu saat udang windu (udeung wat) masih menjadi primadona usaha perikanan di sigli kegiatan yang ada ditambak sangat aktif , manajemen perkerjaan nya rapi dan menjadi sumber pendapatan yang bisa dikategorikan melebihi kebutuhan sehari- hari (kaya) bahkan pemakaian bahan- bahan kimia digunakan secara berlebih untuk meningkatkan produksi udang dan mempercepat waktu dari masa pemeliharaan hingga masa panen.

source
In the past, when tiger shrimp (udeung wat) was still a prima donna of fishery business in sigli, the activity was very active, the management of the work was neat and became a source of income that could be categorized more than the daily needs (rich) even to the use of chemicals used in excess to increase shrimp production and speed up the time to harvest.

Seiring dengan diterpanya masalah perekonomian secara menyeluruh di akhir dekade 90-an usaha tambak juga ikut terimbas sehingga usaha ini mengalami kemerosotan. Disamping beberapa hambatan lain seperti kerusakan lahan akibat racun yang ditimbulkan oleh penggunaan obat- obatan kimia, hama penyakit yang menyebabkan kematian udang, cuaca yang sangat menentukan kualitan air tambak.

Along with the absorption of economic problems (monetary crisis) as a whole at the end of the decade of 90 fishponds are also affected so that the business is experiencing a decline. In addition to some other obstacles such as toxic land damage caused by the use of chemical drugs, diseases that cause shrimp deaths, the weather is very decisive qualitative pond water.

Pada umumnya saat ini tambak hanya di jadikan usaha perikanan jenis ikan bandeng dan kepiting dalam jumlah yang kecil. Baru beberapa tahun belakangan hadir jenis usaha udang yang mungkin menjanjikan yaitu usaha jenis udang paname namun bagaimana nasib tambak masa yang akan datang? aku masih berharap masa- masa dekade 90-an itu datang lagi, aku rindu masa kecilku.

In general, the pond is only made in small scale fish breeding and fish breeding business. Just a few years later, there is a new type of shrimp business that may be promising. the business type of shrimp vaname or whiteleg shrimp but what about the fate of the pond for the future? I still hope that the period of the 90's decade comes again, I miss my childhood.

source

NO HUMAN LIVES ALONE
FOLLOWSHIP
vote and comment each other to be great