The first command to read
Hi, all steemians how are you? Hopefully always healthy and creative at work
Ramadan has been running for more than 17 days. I feel the number 17 in Ramadan has an important meaning. for Muslims, the 17th of Ramadan is believed to be a major event that marked the prophethood of Muhammad PBUH. this is a separate note for us.
In this holy month of Ramadan, through a platform that is very good, measurable and provides good support, I try to explore various aspects of the activities and the ins and outs of worship or the positive values of Ramadan.
this time I will highlight the first revelation of the Prophet Muhammad PBUH. This first revelation was revealed in Hira Cave. In the Qur'an, we can see the first revelation is Surah Al Alaq verse 1-5.
When translated into:
- Read by (mentioning) the name of your Lord Who created
- He has created man from a blood clot.
- Read, and your Lord is the Most Gracious,
- Who teaches (humans) with the intercession of pen
- He teaches people what he does not know
Let's look at the first verse. God commands humans through this revelation to read in the name of God. The interesting thing about this verse is that God commands us to always learn. Reading is not only from books or text. We also have to be able to read the universe. By knowing the character of behaviors and habits that exist in the environment both social and natural culture, we will easily go to happiness
Reading the symptoms that exist in the environment, or even reading the situation on yourself and family will help us to find solutions when facing problems.
By understanding nature we can know that when cloudy comes as a sign of rain.
After knowing, we can get ready so we don't get rained.
We can also read the look on someone's face that we are facing. When the person we are facing is sullen, unfriendly, then never provoke an atmosphere that can cause tension or contention.
More interesting is the reading command accompanied by the name of God. this shows that when we learn it will be very close to trying to get closer to God. Reading is the key to the development of science. The knowledge that we develop is not merely the result of our thinking power. There are references obtained from God's verses that are in the universe. Humans connect it with the ability of creativity and understanding so that it is better.
We can realize that the Godhead joints still need to be developed so that they will never misstep. God Almighty will always be a guide for all of us.
So reading in the verse above can be interpreted broadly. We can learn from the first verse which marked the prophethood of the Prophet Muhammad.
Thus my writing this time may benefit us all.
Thank you for reading my post. I hope you enjoy it
Bahasa Indonesia
Perintah pertama untuk membaca
Hai seteemians semua bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan kreatif berkarya
Bulan Ramadan sudah berjalan lebih dari 17 hari. Saya merasa angka 17 dalam bulan Ramadan mempunyai mkna penting. bagi umat islam, tanggal 17 Ramadan dipercaya sebagai peristiwa besar yang menandai kenabian Muhammad SAW. ini menjadi catatan tersendiri bagi kita.
Dalam bulan suci bulan Ramadan ini, melalui platform yang sangat baik, terukur dan memberi support yang baik, saya mencoba menggali berbagai aspek dari kegiatan dan seluk beluk ibadah atau nilai-nilai positif Ramadan.
kali ini saya akan menyoroti turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad. Wahyu pertama ini diturunkan di Gua Hira. Dalam Alquran bisa kta lihat wahyu pertama adalah Surat Al Alaq ayat 1-5.
Bila diterjemahkan menjadi :
- Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
- Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
- Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
- Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
- Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
Mari kita lihat pada ayat pertama. Tuhan memerintahkan kepada manusia melalui wahyu ini untuk membaca dengan dengan nama Tuhan. Hal menarik dari ayat ini adalah bahwa tuhan memerintahkan kita untuk selalu belajar. Membaca bukan hanya dari buku atau teks. Kita juga harus bisa membaca alam semesta. Dengan mengetahui karakter perilaku dan kebiasaan yang ada pada lingkungan baik sosial budaya maupun alam maka kita akan dengan mudah untuk menuju kebahagiaan
Membaca gejala yang ada pada lingkungan sekitar, atau bahkan membaca situasi pada diri dan keluarga akan dapat membantu kita untuk mencari solusi saat menghadapi masalah.
Dengan memahami alam kita bisa tahu bahwa saat mendung datang sebaga tanda akan turun hujan.
Setelah tahu maka kita bisa bersiap-siap agar tidak kehujanan.
Kita juga bisa membaca raut muka seseoarang yang kita hadapi. Saat orang yang kita hadapi berwajah cemberut, tidak ramah maka jangan pernah memancing suasana yang bisa menimbulkan ketegangan atau pertengkaran.
Lebih menariknya lagi perintah membaca disertai dengan menyebut nama Tuhan. ini menunjukkan bahwa saat kita belajar akan sangat erat dengan upaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Membaca menjadi kunci bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang kita kembangkan bukan semata-mata hasil dari daya pikir kita. Ada petunujuk yang diperoleh dari ayat-ayat Tuhan yang berada pada alam semesta. Manusia menghubungkannya dengan kemampuan daya cipta dan pemahaman sehingga makin baik.
Kita bisa menyadari bahwa sendi-sendi ketuhanan tetap perlu dikembangkan sehingga tidak akan pernah salah langkah. Tuhan yang mahakasih akan selalu menjadi tuntunan bagi kita semua.
Jadi membaca pada ayat diatas bisa dimaknai secara luas. Kita bisa mengambil hikmah dari turunnya ayat pertama yang menandai kenabian Nabi Muhammad SAW..
Demikian tulisan saya kali ini semoga memberi manfaat kepada kita semua.