Tragedi Cinta

Sumber

Aku cinta kamu! Tiga kata yang selalu ditunggu para pemuja rahasia dan para pemburu cinta. Jika pemuja rahasia menunggu dengan ikhlas pada takdir yang ada, para pemburu cinta selalu mengandalkan kepercayaan diri untuk terus maju demi tiga kata. Semua itu sering terjadi dalam kehidupan atas nama cinta.

Seperti hari ini! Sebelas tahun yang lalu cinta telah menjadi tragedi tak terduga bagi diriku. Hari-hari yang diriku lalui telah dihabiskan berkamuflase menjadi pemuja rahasia dan juga pemburu cinta. Semua terjadi karena diriku melihat sosok bidadari hidup di bumi memancarkan energi kecantikannya pada setiap lelaki. Diriku termasuk lelaki yang terhipnotis oleh tingkah laku dan senyumnya yang manis.

Sumber

Tahun itu, waktu demi waktu diriku habiskan menjadi anak rantau di bumi Minang Kabau. Bukan terpaksa ataupun dipaksa, tetapi keharusan yang harus diriku jalani demi gelar pendidikan yang telah menjadi cita-cita sejak usia dini. Dua bulan lamanya diriku terpisah dengan Sang Bidadari, namun pesan singkat dari canggihnya teknologi menjaga awetnya komunikasi yang berujung dengan lumpuhnya jiwa dan membuat diriku jatuh hati. Emosi jiwa kehilangan arah karena rasa telah berubah menjadi cinta sejati yang tak tahu pasti. Sang bidadari tak memberi arti semua ini terjadi. Apakah cinta telah merasuki dirinya ataukah penghormatan diri karena akhlak terpatri?

Akhirnya diriku kembali membawa sejuta rasa dalam diri. Rasa yang ingin kuberikan pada Sang Bidadari sebelum para lelaki melangkahi diriku dan menjatuhkanku dalam dunia bernama frustasi. Lalu kemudian apa yang terjadi? Sang Bidadari melewatiku seakan tak memiliki wajah. Keanggunan wajahnya saat itu seperti penyihir yang membuat puteri dalam dongeng tertidur selamanya. Bam....sumpah serapah berbisik dalam hati yang penuh amarah. Sudah! Selesai sampai disini saja.

Hari berlalu dengan tak ingin diriku melihatmu. Teguran karena akhlakmu tak menghilangkan kebekuanku padamu. Hilang sudah simpati dan empati pada keindahanmu. Tak lagi mengandalkan kamuflase cinta untuk mendekatimu. Diriku anggap angin lalu dari gelapnya awan kelabu.

Sumber

Tragedi cinta dengan sendirinya akan berlalu. Menjadi puing-puing masa lalu dan tercatat dalam kalbu.

Brebes, 2 Mei 2018

Salam damai dalam cinta

Tusroni