Matilah sebelum Mati #hakikatkehidupan

in life •  7 years ago  (edited)

Hidup adalah rahasia Allah. Juga tentang kelahiran dan kematian.
Hari ini dan besok kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Kelahiran dan kematian begitu dekat dengan manusia. Kelahiran dan kematian juga adalah Ketentuan dari Allah SWT. Karena hakikatnya hidup itu tidak ada yang abadi. Seperti Firaman Allah SWT berikut :

KEMATIAN.jpg
foto : mim.or.id

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Setiap jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Ali ‘Imran: 185)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ اللهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللهِ فَمَالِ هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatimu kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: ‘Ini adalah dari sisi Allah’, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: ‘Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).’ Katakanlah: ‘Semuanya (datang) dari sisi Allah.’ Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?” (An-Nisa’: 78)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ. وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya, itu adalah perkara yang kamu tidak bisa mengelak lari darinya. Dan ditiuplah sangkakala, itulah hari terlaksananya ancaman.” (Qaf: 19-20)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Munafiqun: 11)

( nasehatkematian.wordpress.com )

Berhubungan dengan Firman - firman Allah SWT di atas saya akan berbagi tentang kisah sebuah kematian.

hari-ini-kehidupan-besok-kematian.jpg
foto : thayyiba.com

Tepatnya hari Minggu, tanggal 25 Februari 2018 pukul 16.30 WIB. Tetangga saya meninggal dunia. Saat itu dia di rawat di sebuah Rumah Sakit Daerah Tanggerang. Kurang lebih 14 hari dirawat di sana. Setelah sebelumnya juga pernah beberapa kali dirawat di Rumah Sakit Daerah Depok. Pada saat musibah itu terjadi saya sekeluarga sedang berada di kantor suami saya, karena suami saya lembur mau ada audit. Nah karena hari Minggu suami saya ngajak saya dan anak saya ikut serta. Pada pukul 12.00 siang, saya sempat chat melalui WA dengan istrinya almarhum. Menanyakan kabar beliau. Dan istrinya bilang kondisinya masih seperti beberapa hari yang lalu belum banyak perubahan. Kami pulang dan sampai rumah sekitar pukul 23.00 WIB. Nah, betapa terkejutnya saya dan suami juga anak saya, ketika pulang sampai depan rumah sudah rame dan tenda sudah terpasang, juga kursi-kursi sudah disusun. Tidak ada yang mengabarkan kepada kami tentang musibah ini Saya langsung shock dan terduduk lama. Ternyata sebut saja si Aris sudah meninggal dunia.

Aris meninggal dunia dalam usia muda (36 tahun). Dan meninggalkan seorang istri, sebut saja namanya Fita. juga ke tiga orang putra-putrinya yang masih batita dan balita. Yang paling tua putri, berusia kurang lebih 6 tahun. Putri yang ke duanya berusia kurang lebih 3 tahun. Lalu yang bontot putra berusia 1 tahun pas bulan Januari kemarin. Sungguh membuat hati tersayat pilu. Melihat anak-anaknya yang belum mengerti apa-apa. Yang masih sangat membutuhkan kasih sayang ayahnya. Tiba-tiba ditinggal pergi untuk selamanya.

NASEHAT.jpg
foto : beranidakwah.com

Yang bikin hati seperti teriris -iris. Ketika putri ke duanya bertanya dengan bahasa anak-anak yang masih cadel melihat ayahnya terbujur kaku dengan muka ditutup selendang putih. Dia merasa aneh mungkin. Lalu putrinya berkata : " papa napa ma ? " sambil menunjuk ke arah papanya yang seperti orang tidur itu.
Mamanya bilang : " papa dedek bobok nak ya, jangan dibangunin ya, biarin papa bobok ".
Sungguh, melihat itu semua air mata tidak bisa terbendung. Begitu berat musibah yang harus dipikul mereka terutama Fita. Dengan 3 orang anak yang masih kecil-kecil itu. Meskipun dia berusaha tegar dan ikhlas. Tapi saya yakin jauh dilubuk hatinya dia begitu rapuh dan sangat berduka.

Fita istrinya Aris ini adalah anak tunggal. Sebelum menikah dengan Aris, Fita sudah pernah menikah. Suaminya yang pertama itu bernama Refi. Tapi pernikahan mereka tidak berlangsung lama karena Refi sakit lalu meninggal. Dan dari pernikahannya yang pertama Fita belum punya keturunan. Kebetulan Aris ini adalah sahabat dekatnya si Refi. Dan sebelum meninggal, Refi berpesan agar Aris mau menjadikan Fita istrinya. Lalu Aris mengabulkan permintaan sahabatnya itu dan menikahi Fita. Lalu buah perkawinan mereka punya 3 orang Anak. Dan mereka tinggal bareng dengan orang tua Fita.

wpid-img_51058026777180-1.jpg
foto : sumber internet

Lebih kurang setahun yang lalu, keluarga ini juga mengalami musibah. Ayahnya Fita mertua dari Aris juga baru saja meninggal dunia. Tentu saja belum hilang rasa duka mereka terutama Fita. Sekarang harus ditinggal pergi selamanya oleh suami dan ayah dari anak-anaknya. Ayah Fita meninggal karena sakit komplikasi yang berawal dari sakit paru-paru. Begitupun dengan Aris. Dia meninggal karena penyakit komplikasi juga berasal dari paru-paru. Sungguh duka mereka begitu mendalam. Semoga mereka bisa ikhlas, sabar, dalam menghadapi ujian dan musibah ini. Dan bisa melanjutkan hidup mereka dengan damai. Juga menyadari bahwa semua akan kembali kepada sang pemilik kehidupan. Hanya tinggal menunggu kapan waktunya kita tiba. Dari itu mari kita semua mengingat mati.

Ada satu nasehat dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi “Muutu qabla an tamuutu” yang artinya “matilah sebelum mati”

Nasehat Rasulullah tersebut sarat dengan makna. Mati pada hakikatnya adalah terbebasnya ruh (ruhani) dari jasad (jasmani). Jadi upayakanlah dalam kehidupan ini ruh (ruhani) kita tidak terkukung oleh jasmani atau tidak terkukung oleh hawa nafsu. Upayakanlah ruh (ruhani) kita mengendalikan hawa nafsu bukan hawa nafsu yang mengendalikan ruh (ruhani) kita.

Dan begitupun dengan firman Allah berikut ini :

Firman Allah ta’ala yang artinya “Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya .” (QS An Nisaa [4]: 69 )

IMG-20180219-WA0000.jpg

Depok, 26 Februari 2018
Salam, @willyana

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Ingat 5 sebelum datangnya 5, seperti kek gitu ya......

Tisko Bot
Send 0.200 Steem or 0.200 SBD and the URL in the memo to @tisko to use the bot for a resteem and to get 5 good upvots.
Click here to see how to use Tisko Bot.

Mancap kak Ana. Folbek yah. Hahahaha (komen modus)😘

Smga menjadi bahan renungan untuk kita semua, khususnya saya sndiri,,, trimakasih mbak udah share,,,

Renungan untuk tetap ingat akan kematian yg pasti akan datang dimanapun dan dalam keadaan apapun.
Terimaksih kak atas renungannya hehe

Tulisan ini jadi ruang untuk refleksi tentang hidup. Refleksi pagi yang asyik dan menyejukkan. Terima kasih @willyana

Baiklah, bu ustad

Postingan keren untuk hari ini. Baca dan pahami. Lanjutkan kak.

Mengerikan postingan mak @willyana. Ini ilmunya tingkat tinggi. Banget.

ini puisi menjadi sarana pengingat buat saya. makasih

Kematian adalah pengingat bagi yang hidup, bahwa hidup itu waktunya cuma seperminuman saja, akhiratlah yang kekal.

Bapak saya tahun lalu meninggal. Penyakit jantung, akibat dulunya perokok berat.
Meninggal 2 minggu setelah idul fitri.
Meninggal setelah 1 minggu dirawat di rumah sakit di Lhokseumawe.
Meninggal setelah sehari pulang ke rumah setelah dinyatakan sehat.
Rupanya Bapak ingin meninggal di rumah.
Celakalah anak sulungnya ini, tak sempat melihat untuk terakhir kali karena bekerja di pulau lain.

Kadang-kadang suka sedih lagi kalau diingat-ingat mbak.