Dari dulu sampai sekarang tak bisa kita pungkiri bahwa semua cerita/ film selalu berakhir "TAMAT". Atau setidaknya, begitulah seharusnya; seperti kisah kehidupan nyata kita, dilahirkan kedunia ini dan berakhir dengan ajal menjemput/kematian.
Begiti juga degan setiap narasi fiksi terdiri dari awal, pertengahan, dan kesimpulan.
Begitulah seharusnya ... Ketika kita masih anak-anak semua cerita yang di ceritakan Nenek/Kakek selalu dimulai dengan "Dahulu kala ada", di bagian tengah penuh dengan petualangan, dan pada akhir semua cerita berakhir dengan cerita hidup bahagia selamanya".
Kal itu kita masih labil, karena anak-anak tidak tidak berurusan dengan konsep kematian, atau kita tidak akan membiarkan cerita tersebut sampai usia pada tahap itu.
Namun lain halnya dengan kita, ketika cerita itu dibacakan kepada, ibu atau ayah mengucapkan kata-kata yang menakuti pada "Akhir" ceita. Tapi itu semua diikuti oleh desakan lembut, tetapi tegas untuk menyuruh pergi tidur, bahkan ketika kita masih memohon satu cerita lagi setiap malam ...Sedih kita mengalaminya.
Pada saat beranjak dewasa kita belajar untuk menghargai akhir dari sebuah cerita yang bagus sebagai bagian dari keseluruhan paket; cerita yang bagus hanya baik ketika akhirnya memberikan kesimpulan yang memuaskan untuk plot dan pengembangan karakter yang mendahuluinya. Sayangnya, kesimpulan yang memuaskan untuk cerita-cerita modern kita saat ini, setidaknya yang kita konsumsi melalui beberapa jenis media visual, seperti, serial TV dan film, menjadi semakin langka dalam membimbing kita dari segi kehidupan.
Karena, sekarang kita sering melihatbkisah remaja dan cinta
Ini disebabkan oleh komersialisasi budaya modern. Studio-film dan penerbit dimiliki oleh perusahaan besar yang akhirnya hanya tertarik pada bottom-line. Artinya, mereka hanya berinvestasi dalam hal yang menghasilkan laba yang cukup, untuk menyenangkan para pemegang saham. Ini juga berarti bahwa mereka akan terus memerah susu narasi yang terbukti berhasil selama mereka bisa; jadi mereka beroperasi dengan asumsi tindak lanjut, ending harus tetap membuka kemungkinan sekuel. Dan sekuelnya terikat pada prinsip yang sama; bilas dan ulangi, sampai sapi itu menghasilkan susu lagi, pada titik mana cerita tiba-tiba berakhir dan banyak di minati orang di zaman sekarang, walau nilai budaya dan sejarah juga pelajaran kehidupan itu sangatlah penting.
Ini telah terjadi pada beberapa serial TV di negeri kita, dan sekarang setiap studio film ingin membuat "alam semesta sinematik" mereka sendiri, hampir pasti akan terjadi di sana juga. Ini sebenarnya sudah terjadi dengan Star Wars; orang bijak Skywalker memiliki akhir yang sempurna dan yang sekarang hancur untuk mendorong maju generasi baru pahlawan yang agak hambar yang tampaknya tidak bisa berdiri di atas kesuksesan mereka sendiri.
Ini juga sebagian besar alasan mengapa ada begitu banyak reboot dan remake; ini adalah taruhan yang aman bagi para investor karena para penggemar orisinal akan memeriksa inkarnasi baru. Saya khawatir. Ekonomi untuk memaksimalkan keuntungan bukanlah cara untuk memaksimalkan kualitas, keunggulan, atau kesejahteraan, melainkan itu adalah resep untuk jaminan biasa-biasa saja yang menguntungkan para pengusaha.
Jujur saya sangat berharap banyak inspirasi kehidupan yang di tampilkan di serial TV atau media lainnya, seperti tontonan tahun 80-an yang masih banyak mendidik dan menginspirasi, walau itu semua juga berakhir dengan kata " THE END "/TAMAT".
Demikian postingan singkat ini saya tuangkan, semoga bermafaat.
Thank you very much for @melinda010100 and @khanza.aulia, Who always supports me all this time
And I hope it's useful and I'll add a motivation from @kus-knee "Let's Succeed Together!" Let's grow together with mutual support []
Saya sadar sebagai manusia biasa yang tidak dapat menghindar dari segala bentuk kesalahan, tentu artikel ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam kata-kata maupun dalam susunan artikel ini.
Saya sangat berharap masukan dan motivasi dari teman-teman Steemian untuk berbagi pengalaman.
**Salam hangat untuk Guru,dan Motivator saya ***@arafatnur dan @mariska.lubis
Lhokseumawe, 30 May 2019
>Thanks for visiting and interesting comments->
By: @wiralhokseumawe
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit