Geudeu-Geudeu, Tradisi Pidie Yang Ditelan Konflik

in life •  7 years ago  (edited)

image
Foto : Zian Mustaqin

Persawahan Gampong Bluek Arab, Kemukiman Pineung, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie,
terlihat sagat tenang, angin persawahan yang bertiup sepoi-sepoi, memberikan rasa nyaman siapa saja yang rela menikmatinya. Sawah yang luas tersebut baru saja melaksanakan panen serentak, tanaman padi yang baru seminggu dipanen juga terlihat sudah mulai mengering, beberapa kelompok sapi juga terlihat asik menikmati rumput padi itu, sebuah layang tunang berputar mengikuti arah angin diatas luasnya sawah masyarakat tersebut.

Seorang warga terlihat sedang membersihkan sepetak tanah sawah milik warga, tanah yang dibersihkan tersebut diberi tanda tali plastik sebagai pembatas. Namanya Sulaiman, warga memanggilnya pak Loi, dia mengatakan bahwa tanah yang dibersihkan dan diberi pembatas tersebut, untuk dimamfaatkan sebagai ajang penampilan Geudeu-Geudeu.

"Ini untuk acara Geudeu-Geudeu, yang gelar anak-anak dari Cerita Pidie, katanya mau bikin film dokumenter, makanya dibersihkan dulu tanaman bekas ppadi yang telah dipanen, sampahnya dijadikan alas tempat bermain,” Jelas pria bertopi merah dengan kaos singlet yang melekat dibadannya.

Handphone miliknya terus berbunyi, dia mengakatnya, aku tidak tahu persis apa yang dibicarakan, namun sekilas ditelingaku dalam pembicaraannya terkait penjualan ternak. Pak Loi, dia menjelaskan bahwa Geudeu-Geudeu, adalah tradisi dikawasannya yang dimainkan setiap paska panen padi. Sementara Geudeu-Geudeu itu sendiri merupakan seni bela diri jenis gulat yang dimainkan oleh sejumlah kelompok petani, dengan tujuan untuk menghibur masyarakat.

“Geudeu-Geudue itu bela diri Pidie, mainnya setiap habis panen. Disini tak diperlombakan, tapi lebih kepada hiburan rakyat, setelah panen. Jadi tidak ada pemenang dalam tradisi ini,” Ungkapnya sembari tersenyum

Namun, seiring konflik berkepanjangan di Aceh yang memanas, tradisi ini sudah jarang sekali dimainkan di Pidie. Sehingga tidak ada lagi genarasi penerus dikawasannya. Dia juga mengaku, hal itu dilakukan lagi karena diminta bantu oleh komunitas Cerita Pidie, sehingga dia berani memanggil ‘atlet’ pada masanya untuk come back.

“Sekarang tidak ada lagi disini Geudue-geudeu, sangat jarang. Jika ada juga saat PKA dipanggil main sebentar. Kalau tradisi di sawah tak ada lagi, dulu tak adalagi saat konflik, tidak ada warga yang berani meneruskan. Sekarang juga tidak adalagi yang berani, ini kamu lakukan karena diminta untuk membantu anak-anak Cerita Pidie, makanya kami panggil lagi pemain pada masa lalu untuk tampil kembali,” Ungkap pria berumur 45 tahun tersebut, sambil membuka baju singletnya tadi, bersiap untuk tampil menghibur rakyat.

image

image

image

image

Foto Warga

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Untunglah bukan Abang @zianmustaqin yang bermain geuda geudeu. 💉💉

Kalau aku main. Pasti mampus hahahha

Bang zian main under**** aja ya kan @bangrully??

Aiii.. Anakmudanya mana ini, kok bapak-bapak semua anakmudanya.. Hahahahaaaa :D

Anak mudanya sore lagi jalan2. Hahaha.

Semangat @zianmustaqin

Mantap Bung, semoga budaya kita dapat bangkit dari keterpurukan masa konflik silam.

Follback beh @zianmustaqin
Salem KSI

sudah saya Follow back

Mantap