Wayan Jengki Sunarta menulis puisi dan dipublikasikan di berbagai media cetak Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, Suara Pembaruan, Jawa Pos, Bali Post, dan lain-lain. Namun, alumnus Jurusan Antropologi Budaya, Fakultas Sastra, Universitas Udayana, tak hanya menulis puisi. Ia juga menulis prosa liris, cerpen, feature, esai/artikel seni budaya dan novel.(html comment removed: more) Ia juga menaruh perhatian besar pada seni rupa dengan menulis kritik/ulasan seni rupa. Jengki memang pernah kuliah pada Jurusan Seni Lukis di Institut Seni Indonesia Denpasar.
Wayan Jengki Sunarta
MESIN JAHIT ENGKOL
-untuk Ibu Fatmawati Soekarno-
mesin jahit tua itu
terharu menatapmu, ibu
meski letih wajahmu
kau tampak bahagia
betapa cinta makin rimbun
dalam sepi pengasingan
ketika jemari lelaki itu
membelai rambutmu
jarum dan benang melaju
seirama putaran tanganmu
sembari menjahit
air mata haru
melelehi pipimu, ibu
terbayang negeri
yang merdeka
dua lembar kain
merah dan putih
menjelma pusaka
jadi mula sejarah
seperti janin
yang tumbuh
di rahimmu
cinta pada negeri
makin merekah
mesin jahit itu
selalu merindukan
senyummu, ibu
(2018)
SUMBER FOTO:
Tribun Bali - Tribunnews.com
Posted from my blog with SteemPress : http://fsb.imaji.xyz/2018/06/mesin-jahit-engkol-wayan-jengki-sunarta/