Salam semua....
Selamat malam...
dan Selamat beristirahat....
(ilustrasi: republika.co.id)
Dalam beberapa minggu terakhir Indonesia dihebohkan dengan imunisasi vaksin Measles Rubella (MR) yang disinyalir masyarakat "membahayakan" kesehatan anak-anak bangsa.
Banyak berita di media onlie yang mengaabarkan sejumlah anak sekolah jadi korban setelah di suntik vaksin impor dari India itu. Sebut saja berita seperti berikut:
- http://www.klikbalikpapan.co/berita-8142-korban-vaksin-mr-terus-berjatuhan-dua-anak-wafat-sembilan-dirawat.html
- https://www.alodokter.com/vaksin-mmr-bisa-menyebabkan-autisme-ini-faktanya
- atau https://m.viva.co.id/amp/berita/nasional/1060174-mui-vaksin-rubella-tak-halal
Adanya kasus-kasus direalitas macam itu, Sejatinya bangsa Indonesia tidak salah jika merasa was-was, khawatir atau resah dengan pemberian imunisasi MR itu pada balita dan anak usia sekolah.
(ilustrasi: http://ciget.info/?p=1840)
Di lain pihak, pemerintah melalui kementerian kesehatan tetap gencar--meski terjadi kasus atau dampak dari vaksin itu-- mengkampanyekan/sosialisasi imunisasi MR ke seantero nusantara sejak 1 Agustus lalu untuk "melindungi anak bangsa"dari virus/penyakit campak dan sejenisnya.
Pertanyaan direalitas (umum) terus mengemuka, realitas menyayangkan sikao pemerintah yang ikut-ikutan mengimpor vaksin campak MR itu...
Apakah para profesor kedokteran dan kesehatan masyarakat, profesor dan asisten profesor farmasi/farmakologi Indonesia tidak mampu menemukan obat untuk virus campak dan sejenisnya?
Yang kedua, apakah para ahli kesehatan dan balai pengawas obat dan makanan Indonesia tidak berupaya untuk melakukan riset ulang terkait kandungan bahan-bahan kimia atau bahan nabati/hewani yang diramu dalam vaksin MR itu? Sehingga ada tesis --layak tidaknya digunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama kaum balita dan anak-anak sekolahan-- yang pas-pasan dengan masalah gizi hingga beresiko pada kondisi kesehatan anak.
Sekedar ilustrasi, misalnya obat flu macam antalgin atau bodrex, dikonsumsi hanya cocok di indonesia saja, sedangkan jika dibawa ke negara eropah sudah tidak mempan, digunakan bagi mengurangi flu. Apalagi jika dieksport ke negara eropah lebih tidak bermanfaat apa-apa bagi masyarakat eropa- karena kondisi sosial budaya masyarakat eropa sudah terbiasa menggunakan alkohol berdosis tinggi. Selain itu juga, lantaran cuaca/musim di eropah jauh berbeda dengan Indonesia.
Mungkin itulah sekilas catatan saya terkait berita-berita vaksin india yang lagi heboh di bumi pertiwi nusantara ini. Wallahu'alam...
Salam.....