Alquran menceritakan kisah-kisah umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena mereka mengingkari Allah SWT dan utusan-Nya
Mari bersama mangambil pelajaran dari kisah ummat ummat terdahulu yang di laknat Allah SWT karena mengingkari Allah dan Nabi dan Rasul
posted by Waled Blang Jruen
Mahasiswa Pasca IAIN Lsw
Kaum Nabi Saleh
Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12).
Surat Al-Hijr Ayat 80
وَلَقَدْ كَذَّبَ أَصْحَابُ الْحِجْرِ الْمُرْسَلِينَ (80) وَآتَيْنَاهُمْ آيَاتِنَا فَكَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ (81) وَكَانُوا يَنْحِتُونَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا آمِنِينَ (82) فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ (83) فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (84
Artinya:
Dan Sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr telah mendustakan rasul-rasul, 81. dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya, 82. dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman. 83. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi. 84. Maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan.” (al-Hijr: 80-84)
Penduduk al-Hijr adalah kaum Tsamud yang mendustakan Nabi Shalih as., nabi mereka. barangsiapa mendustakan seorang Rasul, maka berarti telah mendustakan Allah. Oleh karena itu dalam ayat ini disebutkan bahwa mereka mendustakan para Rasul Allah. Allah Ta’ala menyebutkan bahwa Dia telah mendatangkan kepada mereka ayat-ayat [tanda-tanda] yang menunjukkan kebenaran apa yang disampaikan oleh Nabi Shalih as. kepada mereka, dan Allah menyebutkan bahwa: wa kaanuu yanhituuna minal jibaali buyuutan aaminiin (“Mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu [yang didiami] dengan aman.”) maksudnya, tanpa rasa takut dan rasa butuh kepada-Nya, tetapi karena rasa angkuh, sombong dan melakukan perbuatan sia-sia.
Firman Allah: fa akhadzat Humush shaihatu mushbihiin (“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi.”) maksudnya di saat pagi di hari yang keempat. Fa maa aghnaa ‘anHum maa kaanuu yaksibuun (“Maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan.”) maksudnya apa yang mereka kerjakan dalam pertanian mereka dan penghasilan buah-buahan mereka sehingga mereka bakhil memberi air minum kepada unta Allah, lalu mereka menyembelihnya, agar tidak menghabis-habiskan air, ternyata harta benda mereka tersebut tidak mempertahankan dan tidak berguna bagi mereka setelah datang keputusan Allah
Quran Surat Hud Ayat 68
كَأَن لَّمْ يَغْنَوْا۟ فِيهَآ ۗ أَلَآ إِنَّ ثَمُودَا۟ كَفَرُوا۟ رَبَّهُمْ ۗ أَلَا بُعْدًا لِّثَمُودَ
Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.
Diterjemahkan oleh Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) bahwa; Mereka itu lantaran begitu cepatnya lenyap dan hancur, seolah-olah tidak pernah mendiami negeri itu. Ingatlah sesungguhnya kaum tsamud telah mengingkari ayat-ayat tuhan mereka dan hujjah-hujjah dariNya. Maka ingatlah kehancuran bagi kaum tsamud, dan pengusiran bagi mereka dari rahmat Allah. Maka alangkah celaka dan nistanya mereka itu. Dalam Tafsir Al-Wajiz oleh Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah Makna kata : (كَأَن لَّمۡ يَغۡنَوۡاْ فِيهَآۗ) Ka’allam yaghnau fiihaa : seakan-akan mereka tidak pernah ada dan tinggal disini sebelumnya. Makna ayat : Allah berfirman (أَلَآ إِنَّ ثَمُودَاْ كَفَرُواْ رَبَّهُمۡۗ أَلَا بُعۡدٗا لِّثَمُودَ) celaka lah bagi kaum Tsamud, ini adalah celaan dan ancaman. Selesailah kisah Shalih bersama kaumnya Tsamud, yang mereka lebih menyukai kekafiran dari pada iman dan menyukai syirik daripada tauhid.
Dalam QS,Qaf Ayat 12
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَأَصْحَابُ الرَّسِّ وَثَمُودُ
Sebelum mereka memiliki mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud,
Di terjemahkan oleh Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah Ketahuilah wahai nabi Allah bahwasanya di sana ada kaum dan umat yang mendustakan sebelum kaummu yang mereka mendustakan mu, maka kaum Nuh mendustakan nabi mereka, yang mendustakan pula kaum rhos yang mendustakan nabi mereka, begitu juga kaum tsamud yang mendustakan nabi mereka shalih.
Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi / An-Nafahat Al-Makkiyah 12-14. Orang- orang dari kalangan beberapa umat sebelum mereka telah mendustakan para rasul mereka yang mulia dan para nabi mereka yang agung seperti Nabi Nuh yang didustakan oleh kaumnya, kaum Tsamud yang mendustakan Nabi Shalih, kaum ‘Ad yang mendustakan Nabi Hud, kaum nabi Luth yang mendustakannya, kaum Aikah yang mendustakan Nabi Syu’aib, kaum Tubba’ (para raja Yaman yang pada masa lalu sebelum Islam) juga mendustakan para rasul yang diutus oleh Allah kepada mereka, hanya saja Allah tidak memberitahukan kepada kita siapakah para rasul yang diutus ke kaum Tubba’ itu dan siapakah Tubba’ itu, karena –wallahu a’lam- hal itu sudah masyhur di kalangan bangsa Arab, khususnya peristiwa-peristiwa besar seperti ini. Mereka semua mendustakan para rasul yang diutus oleh Allah kepada mereka sehingga mereka pantas menerima ancaman serta hukuman dari Allah. Kalian wahai orang-orang yang mendustakan Rasulullah, tidaklah lebih baik dari mereka, para rasul mereka juga tidak lebih mulia di sisi Allah dari rasul kalian. Untuk itu waspadalah terhadap kejahatan mereka agar kalian tidak tertimpa azab yang menimpa mereka.
NB: kritikan dan saran yang membangun untuk memperindah pelajaran ini sangat di perlukan, dimana ada ketiksamaan alkisah maka boleh diperbaika untuk kepentingan bersama tujuan kita adalah syiar islam agar generasi muda muda mengetahuinya