Dear kamu, kamu tau siapakah manusia pertama di Bumi ini yang merasakan galau karena cinta? Dialah Adam dan Hawa. Kini aku ceritakan sedikit bagaimana cintanya Adam dan Hawa.
.
Bayu, apakah kau pernah membayangkan bagaimana rasanya menjadi nabi Adam yang terpisah dengan belahan jiwanya Hawa? Bertahun-tahun di tempat yang asing mereka saling mencari untuk menemukan satu sama lain. Bayu, waktu itu hanya ada Adam dan Hawa. Tidak ada diva, taufik, bayu, yanda, ari, wak men. Tidak ada, yu. Karena mereka adalah manusia satu-satunya di Bumi. Mereka adalah manusia pertama yang merasakan galau. Manusia pertama yang merasakan pahitnya malam-malam tanpa dirinya di sampingku lagi. .
Lalu yu, apakah pernah kau membayangkan pahitnya menelan kekecewaan terusir dari surga dan harus terpisah jauh dari sang kekasih hati tanpa ada teman curhat, tanpa ada sosmed sebagai media penyalur rasa rindu sekaligus penyesalan? Saya tidak sanggup membayangkan itu semuanya. Meski ending cerita mereka adalah pertemuan yang menggetarkan seisi alam semesta di bukit kasih sayang (Jabal Rahman). Tetap saja saya tak mampu membayangkanya, rumi.
.
Bayu, Kita harus malu dengan Nabi Adam dan belahan hatinya Hawa. Ini baru kenal tiga bulan udah bilang cinta. Putus sama pacar bilang, aku enggak bisa hidup tanpa dirinya. Jika cinta yang kau temui seperti itu, maka cintamu tak sedang menbuatmu menjadi manusia yang tangguh. Kau hanya akan tumbuh lemah dan rapuh, yu. Lalu bagaimana seharusnya cinta?
Bersambung... .
