Pengawetan makanan didalam jangka panjang sanggup dibagi jadi 2 macam, yaitu sebagai berikut:
- Sterilisasi
Pengawetan makanan yang dijalankan bersama dengan cara mematikan jasad renik yang menimbulkan kebusukan dan keracunan bersama suhu 100 derajat celsius selama satu jam.
Misalnya : cornet beaf sarden, sosis, buah didalam kaleng (Cocktail), sayur kaleng.
Sterilisasi dibagi jadi 2 macam yaitu :
- Sterilisasi panas basah
Panas yang dihasilkan berasal dari uap air panas di bawah tekanan terhadap suhu 121 derajat celcius. Mengenakan alat pressure cooker. Bahan makanan yang akan disterilkan sebelum dan sesudahnya kudu dimasukkan dahulu ke di dalam kaleng atau botol. Kebaikan uap panas di bawah tekanan adalah suhu yang dipakai tinggi agar prosesnya cepat dan karakter penembusan panas terhadap makanan jadi lebih baik dan punya kelembaban. Gara-gara kedua pembawaan itu maka proses pengumpulan proyein akan lebih cepat, penting lebih cepat pula mematikan mikroba dan bakteri.
- Sterilisasi panas kering
Digunakan untuk mensterilkan alat-alat laborat berasal dari bahan kaca maupun logam. Sterilisasi panas kering sanggup dilaksanakan bersama dengan mengenakan oven dan suhu yang dipakai antara 160-180 derajat celcius selama 1,5 - 2 jam
- Pasteurisasi
Pengawetan makanan yang dilaksanakan bersama dengan cara mematikan jasad renik bersama dengan suhu 70 derajat celcius (Dibawah 100 derajat celcius). proses pasteurisasi sanggup dilaksanakan bersama dengan uap air panas (Steam), air panas mendidih, panas yang kering dan arus listrik. Sesudah proses pasteurisasi diakukan, proses pendinginan mesti langsung ditunaikan Tiap-tiap pasteurisasi memiliki tujuan sendiri-sendiri dan tergantung berasal dari macam bahan yang akan dipasteurisasikan.
Misalnya :
Bersama pasteurisasi bakteri patogen terhadap susu akan mati, tapi bila dipakai terhadap suhu yang sangat tinggi akan merusak kualitas susu itu.
Pasteurisasi dijalankan apabila jasad renik primer bukan begitu tahan panas layaknya ragi di dalam sari buah.
Sehingga fermentasi di dalam pembuatan anggur bukan diganggu maka jasad renik eksklusif yang bukan dibutuhkan dimatikan bersama dengan pasteurisasi.
Cara dan metode yang bisa mendukung pasteurisasi adalah :
Pendinginan terhadap susu
Pengepakan di dalam daerah tertutup untuk menghindari jasad renik
Penambahan gula yang tinggi, misalnya terhadap susu yang kental
Penamabahan zat kimia sebagai pengawet, misalnya asam asetat, asam benzoat atau natrium meta bisulfit terhadap pembuatan acar
Panas yang dibutuhkan dan lamanya pasteurisasi tergantung berasal dari cara yang dipakai, misalnya bisa bersama cara kenakan suhu tinggi di dalam pas yang singkat atau menggunakan suhu yang lebih rendah di dalam sementara yang lama.
Pasteurisasi ditunaikan didalam pembuatan product makanan untuk jangka selagi simpan yang memadai lama, misalnya untuk pembuatan minuman berasal dari buah-buahan (Sari buah), pembuatan bir, pembuatan anggur, pembuatan susu di dalam kemasan dan sebagainya.
Pembuatan tape atau tempe juga merupakan model pengawetan makanan yang disebut mikrobiologi yaitu pengawetan yang kenakan jasad renik (Ragi dan cendawan).