Paling malas itu disaat saat seperti ini, harus belajar untuk ujian, ujian lagi ujian lagi!!! memangnya penting yaa? belajar juga tidak ada gunanya kok! matematika, fisika, sejarah. Sudah capek capek belajar, nanti gak kepakai juga, untuk apa capek capek menghafal. Sekarang semua sudah digantikan dengan mesin.
Most lazy it is at this time, must ** learn for exam **, exam again exams !!! ** it's important yaa? ** * learning is also no use anyway! * math, physics, history. It's tired of learning tired, later do not kepakai also, for what tired tired of memorizing. Now everything has been replaced with the machine.
Dulu saya juga pernah berfikir seperti itu, tapi itu adalah Pemikiran yang salah. Belajar bukan untuk ujian, tapi ujian untuk belajar. Hidup sedang menguji kamu. Niat nggak? serius nggak? apakah kamu anak yang patuh? Apakah kamu anak yang tangguh? Apakah kamu anak yang mudah menyerah? Apakah kamu anak yang dengan gampang nya kamu bilang "gak bisa".
I used to think that way, but that was the wrong thought. Learning is not for exams, but a test to learn. Life is testing you. ** Intent not? ** ** seriously not? ** Are you an obedient child? Are you a tough kid? Are you an easy child to give up? Are you a child that you easily say "can not".
Kalau kamu saja susah menyelesaikan tanggung jawab sebagai belajar. Bagaimana kamu bisa sukses. Dengan tanggung jawab yang lebih besar?
Coba deh kamu ingat baik-baik, dulu kamu pernah berjanji untuk membuat orang tua bangga. Janji untuk menjadi anak yang berbakti. Ketika kamu mengatakan itu, apakah kamu bersungguh sungguh? Kalau iya, inilah saatnya untuk membuktikan perkataanmu.
If you are just hard to finish the responsibility as learning. How can you succeed. With greater responsibilities?
Try you remember well, you used to promise to make parents proud. Promise to be a filial child. When you say that, do you really mean it? If so, it is time to prove your words.
Yang orang tua kamu mau bukanlah hasil akhir sebenarnya. Tapi bagaimana kamu mampu bertumbuh dalam proses nya. Bukan harus dapat nilai sempurna. Tapi bagaimana kamu bisa menjadi orang yang tidak mudah putus asa.
Ujian itu mengetes ketekunan. ujian itu mengetes kedisiplinan. Ujian itu mengetes kejujuran. Itulah yang sesungguhnya. Bukan hanya nilainya, tapi proses kamu menuju kesana.
Selesaikan apa yang menjadi tanggung jawab mu. Selama ini kamu sudah susah payah belajar. Jangan sampai disaat akhir semuanya jadi terlantar. Lebih baik menderita sedikit untuk persiapan ujian, dari pada menderita selama nya karena penyesalan.
Belum bisa? Cari caranya!
Nggak ngerti? Belajar sama yang ahli.
lupa lagi? Berarti kamu harus revisi sampai ingat lagi.
Saya yakin kamu bisa
Saya yakin kamu mampu
Karena semua nya itu tergantung dari kemauan. Jadi.....! Yuk.. Kurangi mainnya, ambil buku pelajaran nya. Kurangi dulu update status, dan bulatkan tekad untuk pokus. Kurangi dulu keluyuran dan pacaran. Dan selesaikan dengan ketekunan.
Yang keren itu bukan anak muda yang banyak gaya.
Tapi anak muda yang punya karya. Yang keren itu bukan anak muda yang buat sensasi, tapi anak muda yang berprestasi. Siapkan hati jiwa dan raga, dan jangan lupa juga untuk berdoa, berikan yang terbaik, dan buat orang tuamu tersenyum bahagia.
What your parents want is not the final result. But how are you able to grow in the process. It does not have to be a perfect score. But how can you be someone who is not easily discouraged.
The test tested perseverance. it tests discipline. The test was a test of honesty. That's the truth. Not only the value, but the process you are going there.
Complete what you are responsible for. All this time you've laboriously studied. Do not let when the end of everything so neglected. Better to suffer a little for the preparation of the exam, than to suffer for her due to remorse.
Can not? Find how!
Do not understand? Learning the same experts.
forget again? That means you have to revise it until you remember it again.
I believe you can
I'm sure you can
Because it all depends on the will. So.....! Yuk .. Reduce the play, take his textbook. Reduce first status updates, and round the determination to focus. Reduce wandering and dating first. And finish with perseverance.
The cool thing is not the many stylish youngsters.
But a young man who works. The cool thing is not a young boy who created a sensation, but a bright young man. Prepare the hearts of body and soul, and do not forget to pray, give the best, and make your parents smile happy.
mereka pasti bangga, karena anaknya akhirnya bisa sarjana.
salam komunitas steemiit Indonesia
Share, beri komentar serta masukan, agar dapat kita diskusikan. Follow @alhamiid
they must be proud, because his son can finally graduate.
regards Indonesia steemiit community
Share, comment and input, so we can discuss it. Follow @alhamiid