Building Unlimited Creativity | Membangun Kreativitas Tanpa Batas |

in motivational •  6 years ago 



One day, two men were walking in a village. Arriving somewhere, they saw a pile of cow dung. The first man immediately grumbled, cursing at someone who was incompetent in guarding the ox so that he dumped dirt on the public streets. While his colleagues are grateful because they have provided fertilizers that are useful for plant fertility.

Friends of Steemians must have heard the story above. If you want to search, there are lots of inspiring stories that tell how a problem is for one person, an opportunity for others. Situations that are not supportive of people, bring benefits to some others.

For all Steemians, is the present situation unfavorable for us? The price of Steem and Steem Dollar is low, is it difficult to get voted by various parties? Meetup and @ promo-steem activities are not intense, the community seems to be dispersed on the road? Feel yourself in Steemit? The discussion starts to feel boring? Steemit is no longer interesting?

There are many other reasons and other negative thoughts if you want to add. There are even thousands of reasons for lazy people, for people who are not creative. People like this are more creative looking for reasons than doing something useful, as the saying goes: where there is a will there is a way. Where there is no will, there are many reasons.

Books and motivators can provide many guidelines for starting to build creativity in difficult times. Starting from changing the mindset in seeing a problem or a situation, just like two men who see cow dung with a different perspective. In addition to literary books and authorship, I bought lots of motivational books and books that discussed life to be happier and so on.

Those books, like friends for us, become drivers of passion and creativity. In the end, we ourselves must move the mind and leave negative feelings. We ourselves must move our hands and feet, open our eyes, change our perspective so we can change all negative aspects into positive ones.

The struggle is not easy. As with the value of cryptocurrency, creativity and motivation also go up and down. Sometimes it works, but it fails more often. But don't stop, keep moving your heart, mind, hands and feet until creativity is combined with breath and heartbeat, inseparable until the soul leaves the body.[]






Membangun Kreativitas Tanpa Batas

Suatu hari, dua orang lelaki sedang berjalan-jalan di sebuah perkampungan. Tiba di suatu tempat, mereka melihat setumpuk kotoran lembu. Lelaki pertama langsung mengomel, memaki orang yang tidak becus menjaga lembu sehingga membuang kotoran di jalanan umum. Sedangkan rekannya malah berterima kasih, karena sudah memberikan pupuk yang berguna bagi kesuburan tanaman.

Sahabat Steemians pasti ada yang pernah mendengar cerita di atas. Kalau mau mencari, banyak sekali kisah inspiring yang menceritakan bagaimana sebuah masalah bagi satu orang, menjadi peluang bagi orang lain. Situasi yag tidak mendukung bagi sebagai orang, mendatangkan keuntungan bagi sebagian yang lain.

Bagi Steemians semua, apakah situasi sekarang tidak menguntungkan bagi kita? Harga Steem dan Steem Dollar rendah, sulitnya mendapatkan voted dari berbagai pihak? Kegiataan meetup dan @promo-steem tidak gencar, komunitas seolah bubar di jalan? Merasa sendiri di Steemit? Diskusi mulai terasa membosankan? Steemit sudah tidak menarik lagi?

Masih banyak alasan lain dan pikiran negatif lain kalau ingin menambahkan. Bahkan ada ribuan alasan bagi pemalas, bagi orang-orang yang tidak kreatif. Orang seperti ini lebih kreatif mencari alasan daripada melakukan sesuatu yang bermanfaat, seperti kata pepatah: di mana ada kemauan di situ ada jalan. Di mana tak ada kemauan, di situ banyak alasan.

Buku-buku dan para motivator bisa memberikan banyak panduan untuk memulai membangun kreativitas di masa sulit. Mulai dari mengubah mindset dalam melihat suatu masalah atau sebuah situasi, sama seperti dua lelaki yang melihat kotoran sapi dengan cara pandang berbeda. Selain buku-buku sastra dan kepenulisan, saya banyak membeli buku-buku motivasi itu dan buku yang membahas kehidupan menjadi lebih bahagia dan sebagainya.

Buku-buku itu, seperti sahabat bagi kita, menjadi pendorong semangat dan kreativitas. Pada akhirnya, kita sendiri yang harus menggerakkan pikiran dan meninggalkan perasaan negatif. Kita sendiri yang harus menggerakkan tangan dan kaki, membuka mata, mengubah cara pandang sehingga mampu mengubah semua aspek negatif menjadi positif.

Perjuangan itu tidak mudah. Sebagaimana nilai cryptocurrency, kreativitas dan motivasi juga naik turun. Kadang berhasil, tapi lebih sering gagal. Tapi jangan berhenti, teruslah menggerakkan hati, pikiran, tangan, dan kaki sampai kreativitas menyatu dengan desah napas dan denyut jantung, tak terpisahkan lagi sampai jiwa pergi dari raga.[]






Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
  ·  6 years ago (edited)

Good points. I know a story that may illustrate a similar situation.
There was this falcon hovering over a farm, looking for easy preys. Down in the farm there is this chick peeping around; here comes a cow and buries the chick in dung. The falcon passes by and does not spot the chick. Here comes the hen and gets the chick out of the dung. And there goes the chick and peeps louder this time, and here comes the falcon and grabs the chick.
Morals:
-Not all those who dung on you are your enemies
-Not all those who get you out of the dung are your friends.
-When you are buried in dung keep your mouth shut.
:)

Very philosophical @hlezama. I strongly agree with the moral message that you mentioned above. Enemies make us alert, but friends can make us wretched. I've experienced it. Thanks so much Henry.

My pleasure, man. It's good to read posts that get you thinking and bring all these memories of stories and the like.

Thanks a lot @hlezama.

Endingnya meledak dan berpeluru, Bang @ayijufridar.. 😎

Sepertinya, menulis malam lebih pas dibandingkan di waktu lain. Barangkali karena kebiasaan yang terbangun sejak kecil. Padahal @samymubarraq, sekarang sedang meniru Tony Morrison; Tidur cepat bangun cepat, menulis pagi. Ternyata sulit, hehehehe....

Haha. Setuju, Bang @ayijufridar. Menulis tengah malam lebih mendayu dan nalar pun kian liar. Saya juga sedang menerapkan pola menulis baru. Menulis setelah subuh dan lewat tengah malam. Sudah berjalan 3 minggu dan semoga bertahan lama.

BangAyi sudah mencoba mengubah pola sejak lama, menulis subuh. Masih sulit juga. Belum dapat mood yang pas. Harus dibiasakan agar sel syarat nyaman dengan subuh, hehehehe....

Hehehe.. Barangkali, itu faktor kesibukan dan hitung-hitungan usia, Bang. Tetapi patut dicoba dan dibiasakan lagi agar pakemnya kembali klop.

Kadang aneh juga @samymubarraq. Sorenya capek main bola sama mahasiswa, seharusnya malam langsung tidur karena lelah. Tapi malah kuat begadang sampai pagi. Ketika harusnya begadang karena ada pekerjaan, mata malah tidak bisa diajak kompromi, hehehehe....

Ahahaha. Nah, itu baru kasus aneh, Bang @ayijufridar. Kasus macam itu langka tetapi tetap bisa diselesaikan, Bang. Meski butuh sedikit usaha lebih keras. Saya harus curi pola nulis dan rutinitas Bang @ayijufridar ini.. Makin berumur makin sip!

Inspiratif bingitt bang. Bereh that

Trims @husainiende. Nyoe ka aktif lom, kon? Hehehehehe....

Hehe. Alhamdulillah jinoe siat ka aktif lom bang