Rapai (Aceh Music Etnic)

in music •  7 years ago 

Mendengar suara bertalu-talu bersahutan menggelegar, kadang terdengar siulan memekikkan ditengah suara Grum-grum greung-greung, grum-grum greung-greung, itulah keriuhan acara hiburan rakyat "rapai".

FB_IMG_1508865222510.jpg

Nampak ditengah-tengah para penabuh rapai berdiri seseorang dengan gagahnya, sambil menggerakkan tangan bagai mestro orkestra sekaliber Adie Ms. Ya dialah Khalifah (Syech).

Para penabuh rapai mengikuti gerak tangan kalifah, sehinga terdengar suara tabuhan rapai begitu berirama, saling bersahutan-sahutan. Ya gerakan tangan kalifah merupakan inti dari tabuhan penabuh, dimana kita bisa saksikan semakin cepat gerak tangan, semakin cepat pula rapai ditabuh, dan suara rapai yang terdengarpun semakin kencang.

Siulan penonton yang berdiri di pinggir tali pemisah, menambah energi penabuh rapai. Teriakan penonton disekitar panggung menambah kemeriahan acara.

Apa sih rapai...???
Dari banyak literatur yang saya baca rapai adalah alat musik tradisional Aceh yang ditabuh menggunakan tangan kosong, tidak menggunakan stik. Dibuat dari kayu pilihan, yang di lubangi dan dibalut dengan ulit kambing.

Nah untuk memperoleh sebuah rapai yang mengeluarkan suara yang bagus, dulu pembuatan rapai sampai selesai dilakukan oleh orang yang khusus, bahan istimewa dan dalam perawatan juga dilakukan secara istimewa pula, yang kadang mengandung unsur mistis (walau saat ini sudah mulai ditinggalkan).

Maka jangan heran bila suatu waktu anda akan mendapatkan rapai yang sudah dikasih nama, biasa nama tersebut dengan bahasa Aceh, misal rumoeh lhoek, reudok meu gantung, si abeuk, dara itam dll. Nama tersebut ditabalkan untuk rapai yang sudah diakui bersama mengeluarkan suara bagus.

Memang bicara rapai seakan tidak ada habisnya, apalagi bila ditambah dengan daboeh (debus).
Dan bila kawan-kawan stemians, saya sarankan sesekali coba nonton dan rasakan sensasi hiburan rapai secara langsung, saya yakin anda akan jadi terpesona. Ups jangan lupa juga sambil makan timphan.

"peunajoh timphan, piasan rapai"
Saleum stemians.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Diupvote..

Nyan keuh keneubah Indatu yang harus Tajaga dan ta lestarikan...

Dan harus kita lestarikan bersama, agar tak punah ditelan zaman

saya suka rapai! asyik!

Gak ngeri sama debusnya

nggak dong @tajubana.... bagus malah...

Rapa'i, kesenian Aceh yang sudah mulai tergerus zaman. Sekarang sudah mulai jarang dipertunjukkan, peminatnya juga sudah mulai berkurang. Rapa'i terkesan hanya milik generasi tua. Sementara generasi milenial lebih memilih gadget sebagai wahana utk menonton kesenian.

Di Aceh sekarang kan sudah ada ISBI, semoga lembaga ini jdi garda terdepan melestarikan seni budaya Aceh

Rapa'i, kesenian Aceh yang sudah mulai tergerus zaman. Sekarang sudah mulai jarang dipertunjukkan, peminatnya juga sudah mulai berkurang. Rapa'i terkesan hanya milik generasi tua. Sementara generasi milenial lebih memilih gadget sebagai wahana utk menonton kesenian.

Bek hana sagai. Kalheuh long engkol.