Pensil itu hakikatnya tidak putus dan tidak bengkok. Juga tidak ada air tergenang di gurun pasir itu. Mata kita saja tertipu, atau menipu, atau menikmati tipuan.
Nabi Muhammad Saw datang menjelaskan hakikat itu, tapi manusia yang masih tertipu dengan inderawi mendustakannya. Kecuali segelintir orang yang pernah melihat langsung hakikat pensil dan gurun pasir itu.
Shalat, puasa, zakat, zikir, baca Qur'an, itu tidak terlalu sulit. Yang sulit adalah meyakini dan meyakinkan bahwa hidup ini tidak seperti yang kita lihat dan kita rasakan. Karena pandangan dan rasa kita menipu. Kecuali pandangan dan rasa yang dibimbing Allah Swt pada hakikat hidup.
Memang sulit untuk meyakinkan lalat bahwa Mawar lebih harum semerbak daripada bangkai.
ustadzabdulsomad