22:33 aku melihat nomer yang tertera di lockscreen smartphoneku, itu adalah jam. hanya info hehe
malam ini baru saja aku panik, benda kesayanganku tdk mau bersuara. akhirnya bisa aku atasi^^
sambil mendengar lagu high hopes dari kodaline sangat menyayat. liriknya, bait bait, hingga melodi lagu itu menikam perasaanku. seseorang mengganggu isi kepalaku yg sebenarnya ga ada isi :(
rindu! cuma rindu, tdk lebih tdk kurang..
Dalam ingatanku, dia berada sekarang. memutar balik, mengingat-ingat kejadian, itu adalah harinya.
hari dimana perasaan rindu ini dimulai. akan kudeskripsikan orangnya, spesies yg telah mengacaukan otak otak ku yg lucu.
dia bukan laki laki brewok sebelumnya. tapi persamaanya adalah dia juga laki laki.
aku tidak ingin melebihlebihkan tentangnya nanti dia besar kepala.
dia tinggi, jauh lebih tinggi dariku. bisa kutebak melewati 175cm kalau salah, maafkan aku.
manis. sama sepertiku. tapi jauh lebih manis akuu.
dia menyenangkan, baik, lucu, dan membuatku betah. eh sebenarnya menurut pengakuannya aku yg membuatnya betah. jgn heran, di dalam tubuhku mengalir DNA springbed makanya dia nyaman terus.
yang paling aku suka darinya adalah, mata. tatapan meneduhkan itu dia juga punya. amat menenangkan ditatap olehnya, sampai aku takut takut melihat mata itu. aku takut jadi sayang :')
ceritanya dimulai dari awal, kalo dari akhir ga mungkin hehe
dia mnjemputku sekitran jam 4 sore dikomplek perumahan yg dihuni oleh temanku salah satunya. selanjutnya dia bertanya hendak kemana kita? aku mengajaknya ke pelabuhan. tempat yang menyenangkan bagiku. dan karena itu adalah harinya, lebih istimewa dari hari hari lainnya saat aku menghabiskan waktu di pelabuhan.
aku duduk dibelakang tiang hijau, melindungi diri dari panasnya matahari. menatap indahnya hamparan laut dibawah birunya langit, kontras sekali. menatap kapal kapal diseberang, menatap bangunan bangunan pabrik. menatap perahu perahu nelayan. menatap orang orang yang memancing, serta menatap ikan ikan kecil yg di depanku berkerumunan berebutan pocky pocky yg kulempar. dia menemaniku, tdk banyak berkomentar kurasa dia memahamiku.
aku senang. hal sesederhana itu mampu membuatku bahagia.
aku bertanya kepadanya, "mas itu yang garis garis boleh dibawa pulang ga?"
kutunjuk ikan kecil dengan motif blaster alias belang belang hitam putih.
sambil tertawa, aduh manis sekali gingsulnyaa..
dia menjawab, "bolehhh.. itu yang bunga bunga boleh dibawa pulang ga?"
12detik aku baru menyadari yg dia makud adalah aku, aku yg mengenakan kemeja bermotif bunga bunga.
"hahahhaha" aku membalas dgn tawa.
lama disitu, aku bahkan berharap lebih lama lagi hingga matahari terbenam. menyaksikan sunset. tp urung, dia mengajakku ketempat lain. sebelum jam 6 sore dia bilang, pengen somay pengen rujak.
aneh aneh saja dia, setelah kami pergi dia malah membawaku ke tempat makan ayam sih tp lepas.
memang aneh td pengen somay tp malah ngajak makan ayam. eh tp dia lapar, kasian juga kalo ditahan tahan sudah kurus begituu.
disana, aku tdk ingiin pulang. aku masih mau menghabiskan waktu lebih lama bersamanyaa. hari itu aku menyaksikan pergantian langit, berubah warna dari terang ke gelap.
bergegas, dia ngajak pulang. setengah perjalanan dia membuatku panik demi bumii suumpahhh
dompetnya hilang, dia mencemaskan stnk atm dan yg berharga lainnya.
berbalik, mutar arah sepanjang jalan dia ngebut ga jelas aku panikan dia juga. dia cocok dipanggil si ceroboh.
malam itu pemuda blasteran jawa sunda beruntung, dompetnya aman ketinggalan ditempat makan itu.
kami pulang. dia mengatar ke komplek tadi. sejak berpisah malam itu aku suka rindu
suka seneng kalo dnger suaranya di ujung telepon. hingga malam ini pun, aku kan sedang rindu
tapi aku tdk menggantungkan harapan apa apa. aku bahkan masih tdk ingin memberikan hatiku untuk siapa siapa.
tidak mudah untuk hati yg beku ini mencair, hati yg penuh bekas robekan, luka luka, retak dimana dimana aduh rapuh sekali dia. mna tega aku membaginya.
untuk mas;
jaga sholat. bahagia selalu. jadi makluk yg selalu baik. senyum ya kalo baca ini. kamu manis, gemas aku.
alam semesta menyayangimu.
dibawah langit sebelah barat, ada gadis manis yg ketumpahan gula merinduimu.
