Halo Komunitas Steemit
Berbicara Sejarah dan Karakter serta Wawasan Kebangsaan, Setiap komponen masyarakat perlu pembentukan hal tersebut
Dalam tersebut, Badan Kesbangpol Aceh bekerjasama dengan Badan Kesbangpol Aceh Timur menggelar kegiatan Pemantapan Nilai Sejarah Karakter dan Wawasan Kebangsaan kita Bangun Jiwa Bangsa yang Bersatu Demi Persatuan dan Kesatuan Negara Republik Indonesia.
Kegiatan tersebut dipusatkan di aula Kantor Camat Idi Rayeuk, Kamis (21/11/2019) selama satu Hari.
Turut hadir dalam kegiatan kegiatan pemantapan nilai sejarah, karakter, dan wawasan kebangsaan diantaranya, Syahrizal Fauzi, S. STP, M. AP Asiaten Bidang Pemerintah Setdakab Aceh Timur, Kepala Badan Kesbangpol Aceh Timur Adlinsyah, S. Sos. M. AP, Plt Kabid Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Nurdin, S. Sos dan Ketua GBN (Gerakan Bela Negara) Provinsi Aceh Drh. Baharuddin Al-Habsy serta tamu undangan lainnya.
Bupati Aceh Timur H. Hasballah Bin H. M. Thaib, SH dalam sambutan dan arahannya yang disampaikan oleh Syahrizal Fauzi, S. STP, M. AP Asiaten Bidang Pemerintah Setdakab Aceh Timur menyebutkan, bahwa dengan keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku Bangsa, Agama, Bahasa, Kepercayaan dan adat istiadat adalah anugerah dari Allah yang patut kita syukuri dan merupakan faktor pembentukan wawasan kebangsaan.
Karena Hal tersebut menunjukkan bahwa, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar serta menyimpan potensi kekuatan budaya untuk dapat ikut mewarnai peradaban dan kesejarahan dengan bangsa-bangsa lainnya dalam percaturan internasional," ujar Syahrizal.
Maka dari itu, harus dikelola secara baik dan juga harus dipertahankan dengan cara memilihara, melindungi serta mengembangkan melalui nila-nilai budaya kita agar senantiasa menjadi kekuatan bersama dalam membangun masyarakat, berbangsa dan bernegara, "sebut Syahrizal.
"Pembinaan Ideologi, karakter dan wawasan kebangsaan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi semua komponen masyarakat, sesuai dengan bidang tugas dan kemampuan yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia," kata Syarizal.
Sebelumnya Kepala Badan Kesbangpol Aceh Timur Adlinsyah, S. Sos. M. AP dalam laporannya mengatakan, bahwa maksud dan tujuan kegiatan pemantapan nilai sejarah, karakter, dan wawasan kebangsaan ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberi motivasi kepada seluruh komponen masyarakat diberbagai tingkatan dalam mewujudkan satu kesatuan tingkah laku dalam mempersiapkan diri dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
"Pemantapan nilai sejarah, karakter, dan wawasan bertujuan untuk mewujudkan sikap dan tingkah laku yang menghargai dan menghormati hak-hak orang lain dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bersatu, kokoh dan tegar dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan," ungkap Adlinsyah.
Katanya, kegiatan pemantapan nilai sejarah, karakter, dan wawasan kebangsaan ini dengan jumlah peserta sebanyak 100 orang yang berasal dari komponen masyarakat," demikian pungkas Adlinsyah.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Aceh dalam sambutan dan arahannya yang disampaikan oleh Plt Kabid Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Nurdin, S. Sos menyampaikan, bahwa krisis karakter merupakan muara dari semua krisis yang lain tercemin dalam banyak fenomena sosial.
Seperti, politik, konflik, kekerasan, pembunuhan dan lain-lain, semua itu terjadi karena orang-orang kehilangan karakter terutama sekali moral, kejujuran, pengendalian diri dan tangung jawab sosial," sebut Nurdin.
"Faktor utama penyebab munculnya krisis karakter bangsa, adalah karena masyarakat kita sudah mengalami hak serta kewajiban di hadapan hukum pemerintah," kata Nurdin.
Untuk menjaga eksistensi suatu bangsa dan keutuhan negara, diperlukan perencanaan program pembangunan sebagai upaya penyejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya," katanya.
"Program pembangunan harus dilandasi pada prinsip kerakyatan, dengan memberi peran dan partatisipasi yang luas bagi rakyat dalam berbagai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah," demikian ucap Nurdin.
Salam, Jangan Menunda Kebahagian