PERESMIAN IPAL KOMUNAL PROGRAM SANIMAS-IDB KOTA LHOKSEUMAWE, ACEH

LHOKSEUMAWE - Walikota Lhokseumawe dalam hal ini diwakili oleh Wakil Walikota Yusuf Muhammad, SE, MSM meresmikan IPAL Komunal (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Program SANIMAS-IDB (Sanitasi Berbasis Masyarakat – Islamic Development Bank) yang terletak di Gampong Padang Sakti Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe (02 Maret 2018).

---

---

IPAL Komunal merupakan sarana untuk mengolah limbah cair (limbah dari WC, dari air cuci/kamar mandi) yang lebih dikenal dengan sebutan septik tank. Komponen IPAL Komunal terdiri dari unit pengolah limbah, jaringan perpipaan (bak kontrol & lubang perawatan) dan sambungan rumah tangga. Unit pengolah limbah ada yang terletak jauh dari lokasi warga pengguna IPAL Komunal ada juga yang berlokasi di lokasi pemukiman.

---

---

---

Kepala SATKER PIP Kota Lhokseumawe Amiruddin MZ, SE, MM, menjelaskan bahwa program SANIMAS-IDB adalah program Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dengan dukungan dana dari IDB (Islamic Development Bank) atau bank pembangunan islam, merupakan lembaga lembaga keuangan multilateral yang didirikan pada tahun 1975 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Tujuan dari program SANIMAS-IDB ini merupakan upaya untuk pencapaian target universal access air minum dan sanitasi serta memastikan keberlanjutannya bertujuan meningkatkan kesadaran untuk hidup bersih dan sehat masyarakat, meningkatkan penegetahuan masyarakat dan kapasitas lembaga masyarakat dalam perencanaan dan pembagunan layanan sanitasi yang berkelanjutan, serta menyediakan sarana sanitasi komunal yang berkualitas.

Program ini dilaksanakan secara bertahap di 1.800 lokasi sasaran pada 48 kabupaten/kota di 13 provinsi terpilih yang sebelumnya menjadi lokasi pelaksanaan program 5peningkatan kualitas pemukiman (P2KP), untuk provinsi aceh hanya 7 kabupaten/kota yang mendapatkan program sanimas ini, yaitu:

1. Kabupaten Aceh Selatan
2. Kabupaten Aceh Tenggara
3. Kabupaten Aceh Besar
4. Kabupaten Pidie
5. Kabupaten Aceh Tamiang
6. Kota Banda Aceh, dan
7. Kota Lhokseumawe

Untuk Kota Lhokseumawe, program SANIMAS-IDB ini sudah dimulai pada tahun 2014 dan sampai saat ini sudah mencapai 24 titik lokasi tersebar di 3 Kecamatan. Penerima manfaat dari program ini adalah masyarakat yang tinggal di kawasan semi perkotaan, penduduk relatif padat, rawan sanitasi dan diutamakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sumber dana program SPBM ini dari IDM (Islamic Development Bank), APBN digunakan untuk gaji TFL, suvervisi dan monitoring. APBK Kota Lhokseumawe sebesar 5% untuk Biaya Operasional Program (BOP).

Jumlah anggaran 1 IPAL sebesar Rp. 425 Juta termasuk untuk penyediaan air bersih dan sarana persampahan sebagai komponen penunjang, rincian pengguanaan dananya adalah 5, 35, 60. Maximal 5% untuk biaya perencanaan ditingkat masyarakat, Maximal 35% untuk biaya upah tenaga konstruksi, Minimalnya 60% untuk biaya konstruksi (material dan peralatan konstruksi).

Wakil Walikota Yusuf Muhammad, dalam sambutannya berharap dengan adanya program SANIMAS-IDB ini dapat meningkatkan jumlah penduduk yang memiliki akses pelayanan prasarana/sarana sanitasi dasar terutama kaum perempuan, kelompok rentan/marjinal dan penduduk miskin, dan juga meningkatnya jumlah rumah tangga yang memiliki kesadaran terhadap kebersihan dan sanitasi serta mampu mengelola limbahnya dengan benar.

Selain itu, apresiasinya kepeda Tim Satker, Tim DPIU dan masyarakat setempat sehingga IPAL Komunal ini dapat terbangun dan semoga kondisi sanitasi warga pun meningkat setelah tersedianya prasarana ini. Selanjutnya Wakil Walikota bersama dengan Muspika Kecamatan Muara Satu dan masyarakat meninjau lokasi tempat pembangunan IPAL Komunal tersebut.

---

---

Turut hadir Kepala Bappeda Kota Lhokseumawe sebagai Kepala DPIU, Kepala PUPR, Kepala Dinkes, Kepala DLHK, dan para Muspika Kecamatan Muara Satu, Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Banda Sakti dan juga SATKER PIP Kota Lhokseumawe, serta rekan - rekan TFL dan TAMK, BKM dan KSM Gampong Padang Sakti.

Terima kasih atas kunjungannya,
salam @ariab88.