Pembagian Zakat yang Mempertontonkan Kemiskinan harus Dihentikan

Sebagai instansi pembina pengawas perzakatan secara nasional, maka Kementerian Agama menghimbau agar pemberian zakat langsung secara massal pada setiap bulan Ramadan harus dihentikan.

Hal tersebut beralasan karena pembagian zakat langsung secara massal selalu saja memakan korban jiwa, seperti tidak ada yang mau antri, berdesak-desakan takut tidak kebagian. Bahkan sejumlah lansia (orang lanjut usia) dan anak-anak harus siap-siap terhimpit di tengah kerumunan penerima zakat lainnya.

Menurut Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam M. Fuad Nasar bahwa kebiasaan pembagian zakat langsung secara massal yang disiarkan melalui media massa, maka hal itu mempertontonkan kemiskinan kepada dunia. Hal itu juga berisiko terjadi kekisruhan, tanpa disengaja tlah merendahkan martabat orang miskin.

Ini kurang elok. Ia memberikan masukan bagi para muzaki (pembayar zakat) yang ingin memberikan zakat dari hartanya secara langsung kepada fakir miskin di lingkungan sekitarnya, sebaiknya diantar langsung ke tempat warga kurang mampu tersebut.

"Jadi bukan dengan cara mengumpulkan warga miskin, lalu mereka harus antri dan berdesakan untuk menerima zakat. Ini tidak elok," katanya menjelaskan.

Saat ini sudah ada organisasi pengelola zakat yang didirikan oleh pemerintah (BAZNAS), dari tingkat pusat sampai kabupaten/kota. Kemudian organisasi pengelola zakat (LAZ) berbadan hukum yang didirikan oleh masyarakat untuk memfasilitasi kemudahan layanan pembayaran zakat, infak dan sedekah.

"Organisasi ini juga memudahkan mekanisme pendistribusian dan pendayagunaan zakat kepada orang yang berhak menerimanya," katanya. Selain itu ada mekanisme pembagian kupon kepada warga melalui RT-RT dalam satu keluarahan setempat yang kiranya bisa mempertimbangkan pembagian secara tepat sasaran.

Maksud dan tujuan zakat sebenanya tidak untuk kebutuhan hari raya saja. Tujuan zakat lebih dari itu. Dana zakat bisa juga diberikan dlm bentuk beasiswa pendidikan formal, fasilitas pengobatan, pemberdayaan ekonomi & kemaslahatan umat. Tujuannya adalah utk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.