ekispedia.com - Sejak viralnya seorang pemuda Indonesia bernama Ghozali Everyday yang menjual foto selfienya di pasar NFT Opensea, sebagian masyarakat ramai-ramai menjual berbagai jenis NFT foto mulai dari foto selfie, foto gorengan bahkan sampai menjual foto KTP gara-gara kebelet cuan.
Diketahui penjualan NFT (non-fungible tokens) Ghozali Everyday membuatnya mendapatkan keuntungan hingga 1,5 Milyar dan ini menjadi viral dimana-mana.
Sehingga sebagian masyarakat kita dengan latahnya mengikuti fomo ini hingga rela menjual KTP, tentu ini merupakan tindakan kebodohan yang mana data identitas sangat penting dan rawan untuk disalahgunakan.
Di negara yang perlindungan data konsumen masih lemah dan minat baca masyarakatnya masih kurang, pemerintahpun malah juga ikutan latah membahas konsep NFT dan Metaverse dengan menjadikannya buzzword diberbagai kesempatan. Tentu ini sangat menghawatirkan.
Untuk sesuatu yang tidak menghasilkan cash flow (seperti dividen di saham, kupon di bond, atau sewa di properti), NFT hanya bisa menguntungkan jika ada orang lain yang bersedia membelinya diharga lebih mahal. Inilah yang disebut dengan greater fool theory.
Mengenal Konsep NFT
Melihat kejadian ini, kita mesti tahu bagaimana konsep NFT ini bekerja, tidak semudah jual foto apapun di pasar lalu dihargai tinggi dengan mudahnya.
NFT perlakuannya sama seperti aset riil yang punya nilai. Mengapa ada barang-barang yang kita anggap konsumtif justru harganya naik terus? Misalnya: Jam Tangan, Mobil, Tas, dan lain sebagianya. Itu karena aset tadi memberikan salah satu diantara tiga ini: utility, social capital, entertainment.
Oleh karena NFT perlakuannya sama dengan aset riil yang kalau cuan itu dari kenaikan harganya, maka yang jadi pertanyaannya, bagaimana cara membuat suatu NFT bisa bernilai bagi pemiliknya?
Banyak cara sebenarnya, misal membentuk komunitas yang solid dengan berbagai benefit didalamnya, memberikan feedback sesuatu baik dalam bentuk materill maupun imateriil, memperluas fungsi kepemilikan NFT agar bisa di utilisasi dibanyak hal.
Jadi sudah pahamkan bagaimana konsep kerja NFT?
Strategi Marketing NFT
Namanya juga bisnis, tentu ada yang dikorbankan, bisa jadi fenomena penjualan NFT foto selfie Ghozali Everyday ini bagian dari marketing NFT agar masyarakat yang awam ikut-ikutan untuk menggunakan NFT yang akhirnya pada bingung mau diapakan itu barang setelah dibeli, mereka rela membakar duit hanya untuk melakukan marketing NFT.
Sumber: https://www.ekispedia.com/2022/01/indonesia-latah-nft.html
Your post was upvoted and resteemed on @crypto.defrag
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
thanks...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
keren
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit