The Tricks To Be A Writer Of Muraz Riksi

in ocd-resteem •  7 years ago  (edited)

FB_IMG_1512724356031.jpg

Good night Steemian Indonesia. This is my previous post that I wrote back. As for hope this post is useful for us all. Happy reading!
FB_IMG_1512743745016.jpg

"The Trick To Be A Writer"
By: Muraz Riksi
Everyone has its own style, exactly the character. So it is with writers, because it distinguishes us from others. So when our writing is different from the other "writer half-great", then the scorn and spicy comments discourage us? Should our pen stroke resemble the writings of famous writers, then become a work of art? It's a question that always pops into the mind of a novice writer. For beginners writers! You must have thought about the question above or have experienced an event where it is face to face with a great half-writer. When trying to ask for his views or criticism. Hope to be guided so that the article can be corrected and improved. Then hope is dashed, in fact your writing is considered not good, less weighty, still too amateurish and not worthy to be a masterpiece.
FB_IMG_1512743667187.jpg
(Student Jepang)

Even the words of criticism were more spicy than the chili that inserted the mouth. Feelings of heat, broken, despair mixed with disappointment, anger and hurt. Such is the short story of the novice writers who tried to learn on their "half-great writers".
FB_IMG_1512743679374.jpg
(Student Jogjakarta)

How to become a writer?
Before the question there is an answer, I want to invite friends to activate the left brain is LOGIC. The basic question, Did Chairil Anwar write his poems, do some guidance to other writers to have his hand scratched legally as a work? Warning! Chairil Anwar is the pioneer of Modern Poetry, for it is his work that we can write poetry without having to pay attention to the A-B, A-B rhymes. Noteworthy is his feelings poured into writing and not just essay.
FB_IMG_1512743694900.jpg
(Student Aceh)

Was Andrea Hirata writing her first novel "Laskar Pelangi" would know if that would raise her name as well as her status? Warning! Andrea Hirata bagged the winning prize in the fictional New York Book Festival 2013 and received Honorary Doctor of Letter (Hon Dlitt) from the University of Warwick, England 2015. Warning! So also with other writers such as Habiburahman El Shirazy, Tere Liye, Asma Nadia. They are people who dare to appreciate themselves and never shrink their spirits from the fierce criticism that drops from others to his work.
FB_IMG_1512743767034.jpg
(Dr. Purnama Setia Budi, Sp.OG )

Then how to be a writer?
The answer lies in the hearts of his own friends. If I stick with my own character, because it is the writing style that characterizes me. Write, write, write and keep writing. Read, read, read and keep reading. Who knows our work will someday be crowned as the writing of a new model in the world of literacy. Stay with your own character and believe the work of friends is part of the richness of Indonesian literature. Knowledge is important, more important than ignoring their criticisms of "half-great writers". *** The great half-writers are people who are not very famous but pretend great and well literate world literasi ...
Coffee Break, December 08, 2017
Source : Life Record of Muraz Riksi

YouTube :


TRANSLETE IN INDONESIA

FB_IMG_1512724356031.jpg

Selamat malam Steemian Indonesia. Ini adalah postingan saya sebelumnya yang saya tuliskan kembali. Adapun harapnya postingan ini bermanfaat buat kita semua. Selamat membaca!
FB_IMG_1512743745016.jpg

"Trik Jitu Menjadi Seorang Penulis"
Oleh : Muraz Riksi
Setiap orang punya gaya tersendiri, tepatnya karakter. Begitu pula dengan para penulis, karena hal itu yang membedakan kita dengan yang lain. Lantas saat tulisan kita berbeda dengan yang lain “penulis setengah hebat”, kemudian cibiran dan komentar pedas menyurutkan semangat kita? Haruskah goresan pena kita menyerupai tulisan-tulisan penulis terkenal, barulah sah jadi sebuah karya?
Itu pertanyaan yang selalu terbenak dalam pikiran penulis pemula.
FB_IMG_1512743667187.jpg
(Mahasiswa Jepang)

Teruntuk penulis pemula!
Kalian pasti pernah memikirkan pertanyaan di atas atau pernah mengalami kejadian dimana berhadapan langsung dengan penulis setengah hebat. Saat mencoba meminta pandangan atau kritikannya. Berharap dibimbing agar tulisan tersebut bisa dikoreksi dan diperbaiki. Lalu harapan itu pupus, nyatanya tulisan kalian dianggap tidak bagus, kurang berbobot, masih terlalu amatiran dan belum pantas untuk jadi sebuah karya. Bahkan kata-kata kritikan itu lebih pedas dari cabai yang dimasukkan kemulut. Perasaan serasa panas, hancur, putus asa yang bercampur aduk dengan kecewa, marah dan sakit hati. Begitulah singkat cerita penulis pemula yang mencoba belajar pada mereka “penulis setengah hebat”.
FB_IMG_1512743679374.jpg
(Mahasiswa Jogjakarta)

Bagaimana menjadi seorang penulis?
Sebelum pertanyaan itu ada jawabannya, saya mau mengajak teman-teman untuk mengaktifkan otak kiri yaitu LOGIKA.
Pertanyaan mendasarnya,
Apakah Chairil Anwar saat menulis puisi-puisinya, melakukan bimbingan dulu pada penulis lain agar goresan tangannya baru sah sebagai sebuah karya?
Warning!
Chairil Anwar Pelopor Puisi Modern, karena karyanyalah kita bisa menulis puisi dengan gamblang tanpa harus memperhatikan sajak A-B, A-B. Yang perlu diperhatikan adalah perasaannya tertuang kedalam tulisan dan bukan sekedar karangan.
FB_IMG_1512743694900.jpg
(Mahasiswa Aceh)

Apakah Andrea Hirata saat menulis novel pertamanya “Laskar Pelangi” bakalan tau kalau itu yang akan membumingkan nama juga statusnya?
Warning!
Andrea Hirata mengantongi penghargaan pemenang dalam Festival Buku New York 2013 kategori fiksi dan menerima Kehormatan Doctor of Letter (Hon Dlitt) dari University of Warwick, Inggris 2015.
Warning!
Begitu juga dengan penulis lainnya seperti Habiburahman El Shirazy, Tere Liye, Asma Nadia. Mereka adalah orang-orang yang berani mengapresiasikan diri dan tidak pernah surut semangatnya atas kritikan pedas yang menjatuhkan dari orang lain terhadap karyanya.
FB_IMG_1512743767034.jpg
(Dr. Purnama Setia Budi, Sp.OG )

Lalu bagaimana menjadi seorang penulis?
Jawabannya ada dalam hati teman-teman sendiri.
Kalau saya tetap dengan karakter sendiri, karena itu adalah gaya tulisan yang menjadi ciri khas dari saya. Menulis, menulis, menulis dan tetap menulis. Membaca, membaca, membaca dan terus membaca. Siapa tau karya kita suatu saat nanti akan dinobatkan sebagai tulisan model baru dalam dunia literasi. Tetaplah dengan karakter sendiri dan percayalah karya teman-teman adalah bagian dari kekayaan sastra Indonesia.
Pengetahuan itu penting, lebih penting daripada menggubris kritikan-kritikan mereka “penulis setengah hebat”.
***Penulis setengah hebat adalah orang-orang yang tidak terlalu terkenal tapi berlagak hebat dan paham betul dunia literasi...
Coffee Break, 08 Desember 2017
Sumber : Catatan Perjalanan Hidup Muraz Riksi

FB_IMG_1511980573384.jpg

Bireuen Steemit Community
unnamed.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Teruslah berkarya.. jangan berhenti.. semua akan indah pada waktunya..

Terima kasih Bang Pur, mohon selalu bimbingannya

Mantap sang penulis... teruslah berkarya... tetap semangat.. maaf daya vote menipis.

Terima kasih banyak bang, semangatnya harus terus mengalir seperti cita rasa coffee tanpa gula

Mantap

Thank please resteem and vote

Mantap jiwa dan raga adun

Ha ha ha
Teurimeng geunaseh adoe

Keren,, teruslah berkarya dan semangat jgn di kendor kan... 😁 😁

Terima kasih Buk @silvia
Semangat sederas air yang mengalir. Mohon bimbingan dan nasehat dari Ibu juga...

Pasti bagus tulisannya ya bg, ingin membacanya.
Terus berkembang bg.

Terima kasih @cakphotography
Ini juga semangat yang kau tularkan saat ngopi tadi sore di Coffee Break

Iya bg @murazriski91, sama-sama bg.

Sudah saya vote.

Terima kasih Pak @dsatria

This post has been ranked within the top 50 most undervalued posts in the second half of Dec 08. We estimate that this post is undervalued by $27.14 as compared to a scenario in which every voter had an equal say.

See the full rankings and details in The Daily Tribune: Dec 08 - Part II. You can also read about some of our methodology, data analysis and technical details in our initial post.

If you are the author and would prefer not to receive these comments, simply reply "Stop" to this comment.

Thanks, welcome your comment. I like it this comment @screenname