Seni Tarik Suara Tradisional-Aceh

-sebuah pandangan umum dalam dunia olah vokal non musik-

Dunia tarik suara adalah sebuah kenicyaan dalam kehidupan manusia, tidak terbatas kepada masyarakat atau komunitas tertentu saja. Tidak terkecualai masyarakat Aceh, Masyarakat yang mendiamai pesisir pantai selat Malaka ini sudah mengenal dunia tarik suara dalam menyebarkan agama Islam baik berupa tari Saman, Zikir Barzanji, maupun Hikayat, kesemua media dakwah tersebut tidak menggunakan alat music untuk mementaskannya. Namun demikian sesuai dengan perkembangan zaman dunia tarik suara aceh juga sudah banyak yang menggunakan alat musik, namun hal ini kita tidak mengulasnya di artikel ini, karena kita akan sedikit focus kepada Seni berbasis Islami yang Keacehan

1. Ikayat
   Ikayat adalah seni dalam menceritakan suatu peristiwa kepada masyarakat dengan narasi-narasi yang tersusun rapi sehingga nyaman didengar sambil menghayati makna atau alur cerita yang sedang berlangsung, salah satu ikayat yang terkenal adalah Ikayat Indra Budiman. Di era 70-an masyarakat aceh masih familiar dengan seni ikayat ini, dimana ikayat dibaca di menasah-menasah. Pembaca ikayat hanya terdiri dari satu orang saja dalam satu pementasan sementara yang lain adalh para pendengar menyimak alur cerita. tetapi sekarang masih juga dijumpai para pembac ikayat yang bergerilya dari pasar ke pasar sembari menjual buku-buku ikayat ataupun menjual obat-obatan tradisional.

2. Rukon (Tanya-jawab Keagamaan)
   Rukon (nalam, nazam agama) adalah seni penyampain informasi tentang hukum-hukum Islam dalam bentuk Syair dengan metode Tanya jawab. Satu grup rukon biasanya terdiri dari 5 orang, satu orang diantaranya bertindak sebagai syeh, yang bertanggung jawab dalam melontarkan dan menjawab pertanyaan dari dan ke grup lain, sedangkan sisa bertindak sebagai pengiring saat pelantunan syair. Biasanya pementasan rukon terdiri dari 2 atau 3 grup nalam. Pementasan rukon dilangsungkan di menasah-menasah mulai dari sesudah shalat isya samapai menjelang shubuh.

3. Dikee (Barzanji)
   Barzanji adalah sebuah kitab yang memuat kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW mualai beliau dilahirkan sampai beliau wafat, barzanji biasanya dibaca secara berkelompok pada saat acara peringatan kelahiran Rasulullah di menasah-menasah, balai pengajian, sekolah-sekolah ataupun di instansi-instansi pemerintah dan swasta. Seni membaca barzanji ini pula melibatkan selurah anggota dalam grup saat pementasan, dan satu atau dua orang bertindak sebagai syeh.

4. Saman (Tari saman)
   Tari saman adalah seni pementasan yang mengkombinasikan narasi dan aksi diatas panggung, mirip sebuah teater namun tidak menggunakan alat music, cerita yang dipaparkan dengan bait-bait yang nyaman ditangkap oleh indra pendengar sembari menikmati lakonan dengan indra penglihat. Satu grup saman terdiri dari satu orang syeh dan beberpa orang penari lelaki. Salah satu syair tari saman yang popular dalam masyarakat adalah Top Pade (menumbuk padi), Sembari syeh saman bersyair tentang aktivitas menumbuk padi dengan alat penggilingan tradisional, para penaripun membentuk formasi yang membentuk aktifitas menumbuk padi. Tari saman ini memiliki beberapa versi, versi diatas adalah yang biasa dipentaskan di daerah selain Aceh Tengah, tari saman aceh ini memiliki keunikan tersendiri, dan penulis tidak mengulasnya di artikel ini.

Grup Zikir Raudhatul Ma'arif mempersembahkah lantunan selawat

Demikianlah sedikit ulasan yang tersisa disudut hati, semoga menjadi bahan perbandingan, kedepan kita akan membahas tentang Modernisasi syair aceh kedalam bentuk paduan Suara dan acapella (Beat box Nasheed)