Zahra
Tercinta,
Bersama
rindu ini ku kirimkan sebaris pelangi untukmu dengan angin, debur ombak, rinai hujan,
Sama
seperti pelangi – pelangi yang hadir usai tanah telah membasah, lereng gunung
telah kelam, dan di sana seakan pelangi temaram,
Sebuah
keindahan cakrawala yang mengingatkan keindahan pada kemungkinan hal terindah yang
ingin kulakukan bersamamu, kemungkinan yang entah sampai kapan akan menjadi
kenyataan,
Ku
kirimkan sebaris pelangi ini untukmu Zahra, bukan kata – kata, kata – kata sudah
tidak ada gunanya, lagipula siapa yang sudi mendengarnya, sebab dunia kita
sudah kelebihan kata – kata, setiap orang asik saja berkata – kata tanpa
mendengarkan apa yang orang lain katakan, bahkan kadang mereka saja tidak tahu apa yang mereka katakan
dengan lidah – lidah mereka, karena setiap kata dapat di ubah artinya dan
setiap arti dapat di ubah maknanya. kata - kata tak lagi berguna.
Zahra,
pelangi ini kukirim untukmu pengganti rindu, akan kuceritakan bagaimana
kutemukan pelangi ini untukmu;
“Sore
itu aku asik duduk sendiri di padang ilalang, kuperhatikan ruang dan waktu yang
bersekutu, dengan rintik hujan yang semakin basah, hembusan angin yang kian
lembab, serta rerumputan yang masih saja bergoyang – goyang, Sore itu kian
berbeda, cahaya keemasan senja tidak-pun menunjukkan hidungnya, namun dalam
kelenaan memandang pergunungan, kutemukan baris-baris warna yang begitu indah,
pelangi begitu kenalnya. Keindahan itu seakan menghipnotisku, melupakanku pada
keemasan senja yang kutunggu, tiba – tiba aku mengingatmu Zahra, barang kali
pelangi ini pantas untukmu, pikirku ! lantas kupotong sebaris pelangi itu, lalu
kesimpan di dalam saku, dengan begitu keindahan itu akan abadi dan aku bisa
memberinya untukmu.
Lalu
dengan perasaan girang aku berjalan pulang, berharap agar dapat cepat-cepat
membungkusnya agar dapat dengan cepat ku kirimkan untukmu, aku terus
membayangkan bagaimana senyumanmu saat menerima sebaris pelangiku, aku tahu
kamu akan sangat senang menerimanya, bukankah itu yang selalu kamu impikan pada
keindahan kita, kita, kita ?
Entah
kata kita akan menjadi kenyataan saat sebaris pelangi ini sampai padamu Zahra,
tentunya lengkap dengan rinai hujan, siul angin, rerumputan yang masih bergoyang-goyang,
dengan hijau kemilau padang ilalang, sebuah persekutuan ruang dan waktu yang
tidak ada mata mampu menafikannya, yaaa begitu jua indahmu Zahra.
Dan
jika esok lusa sebaris Pelangi ini sampai padamu, jangan di buka dulu, bawalah masuk ke
dalam kamar, tutuplah pintu, jendela, dan bahkan lubang kecil yang mampu
menembuskan cahaya keluar, sebab aku takut jika orang-orang tahu bahwa sebaris
pelangi telah kucuri, kupotong, lalu kukirimkan untukmu, berharapn kemungkinan
kata kita menyatu, sebab tak ada lagi selainmu Zahra.
Pelangi
Ini Untukmu. Bukti Kecintaanku !
#pelangi #pathdaily #path #pathdailyindonesia #steem #steemit #aksara #coretan
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://azharnasri.blogspot.com/2017/02/pelangi-untuk-zahra.html
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @asyifusyinen! You received a personal award!
Click here to view your Board
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness and get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @asyifusyinen! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit