Dalam proses pendidikan ada 3 faktor determinan yakni keluarga, sekolah dan lingkungan atau masyarakat.
1- Peranan pendidikan keluarga
Keluarga menjadi faktor utama yang sangat penting dalam proses pendidikan anak.
Jika pada proses awal pendidikan anak ini terdapat kesalahan, maka akan berdampak pada proses pendidikan berikutnya baik di sekolah maupun di masyarakat.
Pernyataan di atas bukan berarti kegagalan dalam mendidik harus dilimpahkan kepada orang tua karena gagal mengemban tugas sebagai orang tua di dalam keluarga karena lingkungan juga ikut berperan dalam perkembangan anak yang akan kita bahas berikutnya.
Bunda adalah guru pertama, sekolah pertama dan jendela ilmu pertama bagi anak-anak. Sejak masih dalam kandungan Bunda sudah berkomunikasi secara batin sampai dilahirkan selalu di samping sang buah hati maka peranan ibu adalah yang terdepan dan penting terhadap pendidikan anak-anaknya Ibu yang memberi makan dan minum, memelihara, dan selalu bercengkerama dengan anak-anaknya.
Bukan berarti Sang Ayah atau Bapak tidak mendapatkan peranan dalam pendidikan. Kelebihan, ilmu dan keterampilan mendidik suami harus dibagikan kepada istrinya dan begitu pula sebaliknya.
Dengan demikian antara suami dan istri saling mengisi dan menjadi penyeimbang akan terjadinya sebuah harmoni dalam pendidikan keluarga. Harmoni serta kerjasama antara anggota keluarga sangatlah penting dalam pendidikan keluarga oleh karena pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Begitu juga seringkali terdengar kata “figur ayah” dalam pendidikan keluarga.
2- Peranan sekolah dalam pendidikan anak
Sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak. Pernyataan tersebut sangatlah beralasan oleh karena proses belajar-mengajar berlangsung selama kurang lebih 6 jam setiap harinya. Hendaknya pembelajaran tidak hanya berputar di matapelajaran atau KBM semata dengan mengajarkan menulis, membaca, dan berhitung tetapi juga perlu pendidikan akhlak, pendidikan karakter atau pembentukan karakter dengan kata lain “Character Building” untuk menjadikan para peserta didik mempunyai pendidikan secara lengkap serta menjadikan mereka mausia secara utuh.
Saya selalu berpesan kepada para guru sebaiknya mereka “mengajar lalu pulang” kalau mereka disebut pengajar akan tetapi mereka lebih baik dari itu sebagai “pendidik” dan dapat dicontoh oleh para peserta didik.
3- Mungkin ada yang bertanya, kalau begitu apa bentuk kerjasama antara orang tua dan sekolah? Para orang tua harus mempunyai komunikasi dua arah dengan sekolah untuk kamajuan serta perkembangan anak secara menyeluruh. Sekolah manapun pasti mempunyai tugas untuk berkominikasi secara baik dan komprehensif dengan orang tua demi terciptanya cita-cita bersama yaitu meningkatkan mutu pendidikan oleh karena semua yang direncanakan oleh sekolah ataupun harapan para orang tua bisa berakhir dengan kekecewaan bilamana tidak terjalin kerjasama dan saling percaya antara sekolah dan orang tua. Kebanyakan orang tua atau masyarakat masih beranggapan bahwa anak-anaknya bersekolah dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya oleh sekolah oleh karena sekolahlah memberikan pengajaran dan pendidikan yang bersesuaian dengan taraf perkembangan masyarakat padahal kebanyakan keluarga masih tertinggal dalam hal taraf pendidikan. Akibatnya, orangt tua sepertinya hanya mempercayakan segala aspek pendidikan anak kepada sekolah dan orang tua melupakan tanggungjawab bersama dan banyak orang tua seperti melepaskan diri dari tanggung jawab pendidikan anaknya.
4- Kesimpulan Kita harus mengingatkan semua orang tua bahwa di rumah anak-anak harus belajar kata-kata ajaib: Selamat pagi, Selamat siang, bisakah, bolehkah saya, maaf, terima kasih banyak dan lain sebagainya.
Masih di rumah anak-anak harus belajar jujur dengan tidak berbohong, tepat waktu, tidak mengatakan kata-kata buruk ataupun kasar, membuktikan solidaritas (kolaborasi), menghormati saudara-saudara, teman-teman mereka, orang tua dan guru.
Selalu di rumah mereka harus belajar kebersihan, tidak berbicara ketika mulut penuh, tidak membuang sampah sembarangan, teratur, mengurus barang-barang mereka dan tidak menyentuh orang lain tanpa izin. Di sekolah kami mengajar mereka, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Geografi, Bahasa, Olah raga.
Dan yang paling penting kami hanya memperkuat pendidikan yang anak-anak Anda terima di rumah sebagai orang pertama yang paling mengenal sifat-sifat anak-anak melebihi kemampuan guru atau pendidik di sekolah.
Mudah-mudahan tulisan yang singkat ini dapat meningkatkan kerjasama antara orang tua peserta didik dengan sekolah demi kemajuan bersama.
Tulisan ini masih jauh dari sempurna karena kesempurnaan hanya milik “Allah SWT”.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi oran tua dan pendidik.
Mohon maaf jika ada kata-kata yang salah atau tidak berkenan.
Penulis
Rakotoarison Louis Frederick [Fredy].
Curriculum Consultant
Email: fredimadg [at] gmail.com
Congratulations @fredimadg! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit