Pernah mencoba melawan dunia

Hari ini di IG masih banyak yang ikut berduka atas berpulangnya lil warrior penderita trisomi. Sebenarnya saya tidak pernah mengenal langsung orang tua bayi maupun lilwarriornya. Tapi saat melihat foto lilwarrior seperti tertidur nyenyak, Surga tempatmu nak.. Damai sekali wajahnya.. Dan hal ini membuat aku teringat kembali di tahun 2008 bulan november tanggal 27 kamu lahir pangeranku. Tidak lama. Hanya 24 jam. 9 bulan aku menunggu kedatanganmu. Rintangan yang tak putus-putus aku hadapi di bulan awal-awal kehadiranmu di dalam rahimku. Membuat aku bahagia dengan kehadiranmu k dunia ini. Aku bahagia, mungkin aku sempat berbangga diri bahwa aku bisa. Mungkin aku sempat pongah akan nikmat yang Allah berikan untukku. Dan.. Allah menegurku.. Allah menjemputmu kembali. Setelah 4 jam tubuhmu dipasang alat-alat rumah sakit itu. Kmu menyerah anakku. Tapi wajahmu tenang. Kamu tertidur dengan senyum dibibirmu. Mungkin kamu melihat tempat di surga yang Allah sediakan umtukmu. Sebagai seorang ibu, tentunya aku tidak rela kamu pergi sayang.. Tapi sebagai seorang hamba Allah.. Aku harus terima. Semua ini sudah digariskan Allah dalam hidupku. Karena Langkah, rezeki, jodoh dan maut adalah kuasa Allah SWT.
Dan samai saat ini, aku masih bisa merasakan moment kehadiranmu sekaligus moment kepergianmu pangeranku.. Lima tahun setelah kepergianmu pangeranku, Allah menitipkan kembali pangeran kecil lain. Tapi bukan saudara kandungmu anakku. Dia pangeran kecil yang terbuang. Terlahir karena kesalahan perbuatan orang tuanya yang tidak bertanggung jawab. Tubuhnya sangat rapuh. Dia hadir ke dunia ini karena di paksa. Sungguh kejam mereka yang memaksa kehadirannya. Niat mereka yang jahat tidak di ridhoi Allah.. Pangeran lecil nan rapuh masih menangis.. Membuat panik orang yang memaksa kehadirannya. Dia di buang.. Dan Allah memberikan dia padaku. Tengah malam itu, saat itu bulan Ramadhan.. Aku mengendong pangeran kecil baru ku yang lemah.. Suara tangisnya sangat lirih.. Kulit tubuhnya merah.. Dia belum sempurna.. Ya Allah, tega sekali mereka. Semalaman itu dia kudekap agar hangat. . Susunya tidak bisa di telan. Dia sangat rakus meminum susunya Tapi pencernaannya belum sempurna. Setiap dia minum susu, wajahnya pucat. Dan paginya aku membawanya ke rumah sakit. Dan vonis dokter pangeran kecilku ini harus dirawat khusus. Semua mengatakan aku bodoh karena merawat bayi kecil ini.. Tapi aku tak peduli. Dari orang tuaku, aku sembunyi2 datang ke rumah sakit untuk menjaganya.. Beberapa hari di rawat, bayi kecilku banyak perubahan.. Suara tangisannya sudah lebih keras.. Genggaman tanggannya di jariku sangat erat. Setiap jari saat ku jaga dia selalu kubisikkan namanya.. Aku memberi namanya hafidzurizki.. Selalu ku panggil namanya.. Dan dia akan menangis keras keras.. Tapi itu tidak lama.. Hanya 3 bulan.. Rupanya dia tidak sanggup lagi berjuang. Sepertinya dia tahu, selain aku, tidak ada yang menginginkannya. Hari minggu pagi.. Saat aku dirumah. Aku mendapat telpon dari rumah sakit. Yang mengabarkan bahwa bayi kecilku sudah pergi. Dan hari itu juga setelah selesai fardhu kifayah untuk bayi kecilku, aku mengantarkan untuk yng terakhir kalinya dia di samping pangeran ku yang pertama. Kini dua pangeranku tidur abadi bersisian.. Aku pernah mencoba melaean dunia untuk merawat bayi kecilku nan rapuh.. Tapi semua kembali kepada jalan hidup yang telah di tentukan Allah untukku. Semoga kalian bisa bersama di sana pangeran-pangeranku. Disini mama hanya bisa mengirimkan bait-bait doa untuk kalian. "Abang jaga adek ya nak. Kasian dia sendirian. Untuk Adek, jangan bandel.. Jadilah anak baik di sana ya sayang.. . .."