Dahlia oh Dahlia

Postingan malam ini tentang bunga Dahlia. Kenapa saya mengangkat tema bunga dahlia. Ini bermula ketika saya monitoring pelaksanaan kegiatan pembangunan rumah duafha di Desa Paya Beunyot Kec. Banda Baro. Didepan rumah tersebut ditanami bunga dahlia dan beberapa jenis bunga lainnya.

Bunga Dahlia ini adalah dahlia kampung, karena jumlah kelopaknya sedikit dan tipis. Dahlia ini bisa tumbuh di daerah panas. Walau kelopaknya tidak banyak, namun tetap cantik dengan varian warnanya yang beraneka ragam.

Tanaman bunga dahlia sangat mudah tumbuh, hanya dengan menabur bunga dahlia yang sudah mengering kemedia tanah yang subur dan terus disiram dengan air seperlunya, maka tidak sampai 1 minggu benih tersebut akan tumbuh menjadi bibit tanaman dahlia yang baru. Pindahkan tanaman dahlia yang sudah tumbuh sekitar 10 cm kedalam polibag atau pot. Maka pertumbuhan selanjutnya tergantung pada penyiraman yang kita lakukan.

Berbeda dengan dahlia yang sering kita jumpai di jual di nursery atau kebun bunga, dahlia tersebut mempunyai kelopak bunga yang berlapis-lapis dan tebal, warnanya juga bervariasi. Namun tanaman dahlia ini hanya dapat berbunga di daerah dingin seperti Takengon atau Brastagi. Bila dibawa ke daerah panas, tanaman tersebut tetap bisa tumbuh subur namun jarang berbunga.

Cara pembiakan tanaman dahlia jenis ini pun berbeda dengan dahlia kampung, yaitu pengembangbiakan dengan menggunakan umbinya. Umbi pada akar tanaman dahlia ini ditanam pada polibag yang sudah diberi media tanah yang sudah di campur sekam dan terus disiram. Pada ruas umbi akan tumbuh tunas-tunas baru yang akan menjadi tanaman dewasa nantinya.