Istilah sastra memang tidak asing bagi kita, namun apakah kita familiar dengan sastra Aceh? Saya pun masih merasa percaya tidak percaya dengan eksistensi sastra aceh. Ternyata sastra aceh yang saya rasa kurang menjadi objek kajian memiliki masa periodisassi nya sendiri. Adapun mengenai periode sastra aceh, Mohd. Harun membagi kepada 5 tahapan. Tahapan pertama yaitu perioda animisme yg ditandai dengan corak takhayul atau kepercayaan terhadap makhluk’-makhluk tertentu yg memiliki kekuatan luar biasa, seperti kepercayaan kepada roh-roh yg mendiami pohon, batu, bukit, gunung ,rawa-rawa,samudra,dan gua-gua. Tahapan kedua ,yaitu periode hindu dimana sastra aceh sudah mulai bersentuhan dengan alam kepercayaan hindu. Kendati belum di temukan kapan tepatnya mulai pengaruh tersebut. Namun pengaruh hindu dalam sastra aceh secara substantif, antara lain dapat ditemukan dalam hikayat malem diwa, hikayat Indra Budiman, dan hikayat Indra Bangsawan.
Tahapan ketiga adalah periode antara hindu dan islam, dimana karya sastra aceh sudah mulai mengalami proses pembaharuan Dan pergeseran nilai budaya Hindu ke budaya Islam. Dikatakan dalam Masa ini, tidak sedikit karya sastra aceh yang telah diislamkan atau adanya proses islamisasi karya sastra yang beranasir Hindu menjadi karya yang bercorak islami. Adapun tahapan keempat adalah periode Islam, dimana karya satra aceh telah mulai mengalami perubahan yang sangat signifikan. Terakhir, periode mutakhir, dimana karya sastra aceh, selain masih tetap mempertahankan pola ucap tradisional, sudah mulai pula bergerak ke arah konvensional atau tidak lagi terikat dengan aturan yang statis.
Sementara itu, A. Hasjmy membagi hikayat aceh kepada beberapa klasifikikasi yaitu :
- Hikayat agama yaitu hikayat yang berisi berbagai ajaran Islam seperti hukum-hukum, akhlak, tasawuf, falsafah, dan sebagainya. Contohnya hikayat sifeut duaploh.
- Hikayat sejara poph yaitu hikayat yang berisi sejarah Masa lampau, baik sejarah Islam maupun sejarah lainnya. Contohnya hikayat Hasan Hussein.
- Hikayat Safari yaitu hikayat yang menceritakan kisah perjalanan. Contohnya yaitu hikayat malem dagang.
- Hikayat peristiwa yaitu hikayat yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Contohnya yaitu hikayat Pocut Muhammad.
- Hikayat Jihad memiliki isi kanfungan yang mampu menaikkan semangat berjihad until melawan musuh. Contohnya hikayat prang Sabi.
- Hikayat Cerita yaitu berisi Cerita percintaan, ia adalah jenis roman ( novel ) dan bentuknya ialah sama dengan roman puisi maupun roman sejarah. Termasuk dalam jenis ini, hikayat roman melukiskan keadaaan zaman pada sesuatu dinasti dalam kerajaan aceh. Contohnya hikayat putro bungsu.
Adapun ekspresi seni sastra di aceh ditampilkan melalui berbagai media hiburan, mulai dari drama hingga tarian, sebagai bentuk bahasa jiwa. Hikayat di aceh yang ditampilkan Adnan PMTOH telah menghentak dunia untuk memahami bagaimana seni Dan dalamnya pengaruh sastra di pikiran orang aceh. Seni musik Dan tarian yang dihasilkan oleh orang aceh telah mengantarkan aceh tidak hanya pada level nasional, tetapi juga internasional. Berbagai tarian aceh selalu mengundang decak kagum dari para penikmat seni.
Gagasan yang dituangkan dalam bahasa aceh atau melayu oleh pujangga aceh telah menoreh prestasi aceh sebagai suatu peradaban yang diperhitungkan. Kendari saat ini, oengkajian tentang sastra aceh tidak begitu diminati oleh masyarakat aceh. Padahal, para penelitian asing, mulai dari zaman kolonial hingga zaman kontemporer, selalu memusatkan perhatian mereka pada karya-karya datra di aceh. Hal ini sisebabkan jiwa orang aceh telah ditanamkan dalam karya-karya sastra. Karena itu, siapapun yang ingin mendalami Dan memahami jiwa orang aceh, maka mau tidak mau haruslah bergelut dengan dunia sastra aceh.
Sastra meruoakan ekspresi kebatinan seseorang yang kemudian ditampilkan dalam bahasa-bahasa simbolik, yang sangat dalam maknanya. Upaya untuk memahamikarya-karya sastra tentu saja melibatkan pemahaman pada ilmu-ilmu bantu lainnya. Sebab dalam pendalaman sastrawan, disitu Ada pengalman ruhani atau kejadian pengalaman batin. Tidak mudah bagi generasi muda untuk memahami karya-karya sastra aceh. Terlebih lagi bagi generasi tua yang sama sekali kurang memperhatikan dunia sastra khususnya sastra aceh.
