Jingki (alat penumbuk tradisional dari aceh) di waduk jeulikat Lhokseumawe

Most of Acehnese people now do not recognize jingki. Because of an increasingly advanced era. Various technologies already exist. And one of them is already modern to make flour for example the existence of rice grinding machine that ahirnya so flour. Unlike the ancient times are still minimal technology, aceh people use jingki as a tool pounder, can pound rice to make rice. Nowadays, there are so many factories nowadays that facilitate modern society today. Unlike jingki had been a very long process.
! [image] ()
Jingki now want to be a tool that will be meusiumkan like my photo above, in the tourist spot jeulikat Lhokseumawe dam. Aiming for the users to know the history of aceh first and how difficult the old days. But the aceh society is very creative at making it. Jingki wood raw material that is very heavy and durable. But somehow the aceh people sculpt it until it is so cute. Emang is very extraordinary aceh society in his time.
! [image] ()
How to use the jingki is moved with the foot at a more endpoint of the passenger so that it will lift the other end and give a strong blow. At the tip of the lever is installed a skeleton consisting of 2 (two) perpendicular portions connected by a timbreal timer (drive) which makes jeungki going up and down. While at the end point to pound the dimple used Alu (Alee in Aceh language) and lusong as a place or container to put rice if you want to make flour.
Maybe so much so I hope there is a positive criticism when my words are difficult to understand and maybe I can edit back.immated

Do not forget to upvote coment resteem and follow @syawalims

Indonesia Kebanyakan dari masyarakat aceh sekarang banyak yang tidak mengenal jingki. Karna zaman yang semakin maju. Berbagai teknologi sudah ada. Dan salah satunya yang sudah modern untuk membuat tepung misalnya sudah adanya mesin penggiling beras yang ahirnya jadi tepung. Beda dengan zaman dulu yang masih minim teknologi, masyarakat aceh menggunakan jingki sebagai alat penumbuk, bisa menumbuk padi untuk di jadikan beras. Kalau sekarangkan, zaman now banyak pabrik keliling yang memudahkan masyarakat modern sekarang ini. Tidak seperti jingki tadi yang prosesnya sangat lama.

Jingki sekarang sudah mau jadi alat yang akan di meusiumkan seperti foto saya di atas, ditempat wisata waduk jeulikat Lhokseumawe . Bertujuan agar para penggunjung mengetahui sejarah aceh dulu dan betapa susahnya zaman dulu. Tapi masyarakat aceh sangat kreatif membuatnya. Bahan baku jingki dari kayu yang sangat berat dan tahan lama. Tapi entah bagaimana orang aceh memahatnya sampe jadi jingki. Emang sangat luar biasa masyarakat aceh di masanya.

Cara menggunakan jingki adalah digerakkan dengan kaki pada titik tumpang yang lebih keujung sehingga akan mengangkat ujungnya yang satu lagi dan memberikan pukulan yang kuat. Pada ujung pengungkit dipasang suatu kerangka terdiri atas 2(dua) bagian tegak lurus yang di hubungkan oleh kayu as (penggerak) harizontal yang membuat jeungki akan naik turun. Sedangkan di titik ujung yang untuk menumbuk lesung digunakan Alu (Alee dalam bahasa Aceh) dan lusong sebagai tempat atau wadah untuk meletakkan beras kalau mau di jadikan tepung.
Mungkin cukup sekian dulu saya berharap ada yang mengkritik yang positif bila mana kata-kata saya sulit di mengerti dan mungkin bisa saya edit kembali.terimakasi

Jangan lupa upvote coment resteem dan follow @syawalims