Membuka mata hati menilai diri dan mengambil satu pedoman pada sesuatu yang kita pandang

Bukalah mata hati, pandanglah sejauh mungkin.
Sejauh manakah kita telah menempuh perjalanan hidup, siapkah kita menghadapi peradaban masa yang akan datang. Selama masih hidup pernahkah kita menyimpan momens yang bisa membanggakan diri kita dan orang tua. Apa tujuan kita untuk hidup dan apa yang harus kita lakukan selama masih hidup.
Amalan tentu lebih utama sebagai modal di saat kita pergi meninggalkan dunia.

Sesuatu yang kita pandang berilah satu penilaian yang bermakna. Air itu cair dan meleleh. Tapi air bisa memecahkan batu yang keras dengan masa yang lama. Satu tetesan air yang jatuh ke atas batu belum bisa memberi tanda tetesan pada batu. Maka dengan waktu yang lama masa yang panjang. Ribuan tetesan jatuh ke atas batu memberi tanda pada batu air itu adalah kuat dengan cara perlahan. Lambat tapi pasti.
Bagaimanakah dengan perjalanan kita dalam keseharian saat menuntut ilmu. Tiada kata malas tiada waktu yang singkat. Dengan waktu yang lama di iringi kesabaran guna untuk mengkaji ilmu lebih banyak dan mendalam.