Menjelang kick off Piala Dunia, saya kembali kedatangan dua tamu. Keduanya datang dari Lam Tanosilap. Sebuah negeri di bawah selimut kabut. Wagito dan Wagiman muncul saat saya sedang mencari statistik pesta sepakbola di Rusia. Dia datang memberikan data-data yang dibutuhkan.
Sebenarnya mereka kembar tiga. Sehingga saya menjuluki mereka trio Wag, tapi bukan WAG's atau Wags itu lho. WAG's ini akronim dari Wives And Girlfriends. Istri dan cewek-cewek pemain bola. Trio Wag ini saya comot dari nama depan mereka, yakni Wagito, Wagiman dan Wagibol. Mereka keluarga sepakbola.
Selama ini saya baru bertemu dengan Wagito dan Wagiman. Sedangkan Wagibol saya kenal. Tapi belakangan ini tidak akrab, karena kami sudah beda lapangan dan beda pula tim idola. Tapi dalam dua dekade terakhir, Gito dan Giman lebih akrab serta nyambung kalau bicara sepakbola. Kerena keduanya dari masa jadul. Kalau Gibol dia muncul pada generasi milenial.
Sehingga terkadang melihat sepakbola itu dari kacamata kepentingan. Kalau penting bagi prestasi dan gengsi maka dia akan habis-habisan. Sebaliknya, jika ditengok itu menguras dompet tapi kurang gengsi maka serta merta dia bilang beusoe seu-um alias besi panas. "Anda kasih beusoe seu-um ke saya".
Meski ketiganya kembar, tapi watak mereka beda-beda. Wajahnya juga tidak sama. Hanya Gito dan Giman yang punya face lebih mirip. Apalagi bentuk mata dan alisnya. Namun, tingginya keduanya cocok macam pemain di liga-liga Eropa. Sementara Gibol orangnya lebih politis. Bicara sepakbola akan manis saat ada syafaatnya. Yang menarik, Gibol selalu absen selama babak penyisihan Piala Dunia.
Kata Gito, saat ini Gibol masih Lam Tanohsilap. Dia kerap muncul saat kompetisi sudah mengerucut. "Mulai babak semifinal dia akan nongol, kamu tunggu saja," kata Gito pada saya.
"Tapi yang lebih pasti kalau sudah final. Dia akan tampil ke depan. Setiap yang main di final pasti ada tim favorit dia. Kalau sudah begitu,di istananya akan dibikin nonton bareng," timpal Giman menambahkan.
Menurut Giman, setiap laga final pasti ada dua jersey di dalam tasnya. "Pernah pada Piala Dunia 2014, dia pakai dua lapis baju. Lapisan pertama baju Brazil, di bawahnya jersey Jerman. Begitu menjelang babak kedua, dia sudah membuka baju Brazil, terlihat kostum Jerman. Jerman memang juara waktu itu," ceritanya.
Baik Wagito dan Wagiman mengakui, mereka kalah dari Wagibol dalam hal sepakbola. Bila Gito dan Giman lebih pada mengurus manajemen, maka Gibol bisa menjadi pemain di kelompok super senior. Kalau dia sudah main, maka isi koran --keesokan harinya--- akan selalu ramai. "Kami akui, junior kami itu memang bisa main bola walaupun hanya menerima umpan matang saja. Tapi tendangan kaki kanannya cukup bahaya. Banyak assist dan gol yang dia cetak kalau sudah tampil di lapangan, meski sudah tidak muda lagi dia. Kata orang sih, tendangan Gibol mirip punya David Beckham, bisa melengkung, kandang kala amat deras sepakannya,"
Piala Dunia Milenial
Berharap Wagibol datang lebih awal akhirnya tak kesampaian. Sudah pasti saya tak bisa menggali banyak informasi dari pria ketiga dalam grup WAG's ini. Wagito dan Wagiman kembali hening dalam alam pikiran masing-masing. Saya dilarang membuka suara apalagi bertanya. Sampai kemudian, salah di antaranya batuk kecil. Ternyata Gito yang gatal kerongkongan. "Oke kita bahas Piala Dunia di Rusia saja," ucapnya.
Ini turnamen akbar kelima yang dihelat di milenium kedua (2002, 2006, 2010, 2014 dan 2018). "Kamu lebih tahu siapa masing-masing tuan rumah pada Pia Dunia di era milenium ini,' tukas Gito. "Karena ceritanya cukup kompleks, maka kita bahas dari kiper lebih dulu."
Ini kiper-kiper terbaik Piala Dunia;
1930 - Enrique Ballestrero (Uruguay)
1934 - Ricardo Zamora (Spanyol)
1938 - Frantisek Planicka (Cekoslovakia)
1950 - Rosque Maspoli (Uruguay)
1954 - Gyula Grosics (Hungaria)
1958 - Harry Gregg (Irlandia Utara)
1962 - Viliam Schrojf (Cekoslovakia)
1966 - Gordon Banks (Inggris)
1970 - Ladisloa Mazurkiewicz (Uruguay)
1974 - Sepp Maier (Jerman Barat)
1978 - Ubaldo Fillol (Argentina)
1982 - Dino Zoff (Italia)
1986 - Jean-Marie Pfaff (Belgia)
1990 - Luis Conejo (Kosta Rika) & Sergio Goycochea (Argentina)
"Saat itu, kiper-kiper terbaik ditentukan oleh kiper yang masuk ke tim All Star Piala Dunia. Hanya enam kiper peraih gelar kiper terbaik yang sekaligus meraih Piala Dunia di edisi yang sama." Tapi, kata Giman sejak 1994 mulai diperkenalkan Yashin Award dan pada tahun 2010 sudah Golden Glove Award.
1994 - Michel Preud'homme (Belgia)
1998 - Fabien Barthez (Prancis)
2002 - Oliver Kahn (Jerman)
2006 - Gianluigi Buffon (Italia)
2010 - Iker Casillas (Spanyol)
2014 - Manuel Neuer (Jerman)
2018 - ?
Kalau kita sudah menyinggung kiper, rasanya kurang lengkap bila tidak membahas yang ditangkap kiper, yakni bola. Kiper Argentina yang menjuarai Piala Dunia edisi 1978, Ubaldo Fillol menyebutkan bola resmi adalah musuh alami para penjaga gawang. Hingga kini?
Bahkan pada edisi 2010, Iker Casillas mengomentari Jabulani (bola resmi edisi 2010), yang terlalu ringan serta sulit dijinakkan. "Seperti bola pantai aja,"
Begitu juga dengan Fevernova (bola resmi 2002) yang disebut Buffon sebagai mainan anak-anak. Teamgeist (2006) didesain khusus buat memanjakan para bomber.
Bola Brazuca di Brazil pada edisi lalu juga sulit ditangkap apalagi ditepis. Kabarnya, bola di Rusia, Telstar 18 sudah dimusuhi juga oleh para penjaga gawang. "Biarlah itu urusan kiper, kita bikin analisis dan dokumen saja," ungkap Wagito.
Karena akan banyak masalah kalau nanti kita urus sampai detail sekali. "Tapi harus diakui, semua kita punya peluang menjadi 'kiper' saat ada 'tendangan' masalah," timpal Giman lagi.
"Apa itu," tanya saya sok lugu.
"Buang badan....," jawab dua bersaudara ini serentak.
Lalu kami pun tertawa.... ha-ha-ha
Posted from my blog with SteemPress : http://pedagangkata.com/2018/06/12/wagito-wagiman-dan-kiper-piala-dunia/
Ulasan yang menarik ketua, salam untuk Wagito dkk
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih banyak, sudah singgah..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Cerita sepakbola versi lain, tetsp semngat meski blm penuh ramai
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
iyaa, terima kasih, keramaian itu tergantung pada selera masing-masing dan ilmu julur lidah.. hehehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
njan ka deuh lom wagito dan wagiman...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
awak nyan kembar tiga jih dinoe, kana saboh treuk, Wagibol, gepe ka awak itupeue rupajih, hehehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit