Menuju PKA 7, Kota Banda Aceh belum sedikitpun mengusik persoalan PKA dikalangan seniman dan pekerja seni. Pihak terkait seni budaya dan pariwisata masih menyimpan amunisi pembicaraan soal kontingen agaknya, karena belum ada tanda-tanda seniman dan pekerja seni di undang oleh pihak terkait untuk bicara soal PKA-7 apalagi memilih personal yang akan ikut serta mewakili Banda Aceh pada 5-15 Agustus 2018.
Hal ini sangat mengkhawatirkan, apalagi seniman dan pekerja seni di Banda Aceh cukup banyak dan memiliki bidang seni yang berfariasi.
Banyak seniman berasumsi, kedinasan terkait secara diam-diam telah memilih duta-dutanya untuk mewakili Banda Aceh pada PKA 7 mendatang. Ada lagi yang mengklim pihak terkait di Banda Aceh masih sibuk mengurusi berbagai even olah raga atau infra struktur yang akan digunakan dalam perhelatan PKA mendatang. Dan ada pula yang mengklim pihak terkait kebingungan dan tidak memiliki konsep untuk membuat tim solid PKA karena miskin pengalaman.
Asumsi-asumsi yang berkembang ini sepantasnya dipatahkan pemerintah kota dengan menjawab dengan tegas persoalan siapa duta PKA 7 untuk Banda Aceh, sementara di Banda Aceh cukup banyak seniman dan pekerja seninya.
Dalam PKA 6 terdahulu, Banda Aceh berada pada posisi runer up di bawah Aceh Besar yang memboyong supremasi PKA 6 dan keluar sebagai Juara Umum. Selisih poin yang di dapat sangat sedikit lebih unggul dari Banda Aceh. Lalu
bagaimana dengan PKA 7 ini, apakah Banda Aceh mampu mencapai titik puncak? Kita tunggu saja.
Penulis: Rahmad Sanjaya