Ada beberapa orang sahabat Maya (Facebook) yang mengundangku bila berminat mengikuti Event Lomba Cipta Puisi, namun aku cuma berdiam tanpa bisa mengirimkan karya tulisan. Sebab ... selain tak pandai menulis puisi, pun bodoh berimajinasi.
Lagi pula sanubari berlumuran dosa merasa belum siap Lahir dan Bathin menjadi seorang penulis resmi, masih bejibun tutur kata nan tidak sesuai dengan laku perbuatan, karena aku tiada ingin kelak tulisan hanya menjadi bumerang bagi diri.
Tapi apabila sekira di suatu hari nanti Tuhan Meridhoi, hasrat di hati telah terpenuhi, dan ada penerbit yang sudi menerbitkan coretan-coretan basi pemuda udik, Insyaa Allah hidupku akan kupakai tuk menari bersama puisi tanpa diksi, meskipun tarian sangat sumbang pun juga tidaklah mempunyai melodi.
Tetapi jika seandainya Allah benci, semua percetakan memalingkan mata melihat tulisan orang awam bukan kepalang, biarlah aku tetap bahagia menjalani kehidupanku sebagai Petani desa tuna padi apalagi sawah.
Sementara biarkanlah aku berkicau, walaupun terkadang kicauan cuma memekakkan telinga Anda-Anda semua!