Menulis Puisi itu Gampang: Triversen

in poetry •  7 years ago 

william c williams.jpg
William Carlos Williams (image source: wikipedia.com)

Untuk mereka yang selalu mengeluh betapa sulitnya menulis puisi, seharusnya mereka berkenalan dengan triversen.

Triversen adalah bentuk puisi yang diciptakan oleh William Carlos Williams (17 September 1883 – 4 Maret 1963), dikenal sebagai seorang inovator, sosok revolusioner dalam puisi Amerika. Namun, dibandingkan dengan pujangga sezamannya yang mencari lingkungan baru untuk mengembangkan kreativitas mereka dengan berpetualang di Eropah, Williams menjalani kehidupan yang sangat biasa.

Sebagai seorang dokter yang selama lebih dari empat puluh tahun melayani kota Rutherford di New Jersey, dia mengandalkan pasiennya, Amerika di sekitarnya, dan imajinasi untuk menciptakan sebuah puisi yang khas Amerika. Puisi-puisinya sangat jujur, Tidak ada optimistik buta meski tetap segar dan penuh kegembiraan, kegembiraan yang kokoh tak terkalahkan.

Triversen adalah puisi yang dibuat dengan menulis 6 (enam) kalimat utuh yang masing-masing kalimat dibagi menjadi tiga larik sebagai stanza/bait puisi.

Aturan triversen selengkapnya sebagai berikut:

  • Setiap stanza merupakan sebuah kalimat utuh

  • Kalimat dibagi menjadi tiga frasa terpisah sebagai baris stanza

  • Setiap baris panjangnya 2 – 4 'ketukan'

  • Seluruh puisi terdiri dari 6 stanza (18 baris)

Mudah, bukan?

***

Sejauh ini, saya telah menciptakan 4 (empat) puisi triversen. Berikut adalah dua dari empat puisi tersebut.

Puisi pertama tentang perasaan saya saat menerima kabar duka berpulangnya Ireng Maulana, musisi jazz ternama Indonesia pada tanggal 6 Maret 2016.

Puisi kedua tentang anak yang terlahir di masa konflik bersenjata akibat rudapaksa, penyintas bencana alam dahsyat yang menerjang tanah kelahirannya.

 
 
 

BERISTIRAHATLAH (DENGAN NADA)


Eugene Lodewijk Willem Maulana
15 Juni 1944 – 06 Maret 2016

    kematian datang tiba-tiba
    tanpa memberi pertanda,
    membawa duka dalam

             seperti yang kualami
             pagi ini, berita terlambat
             ireng maulana tlah pergi

    terhenyak dalam mangu,
    sebuah kehilangan nyata
    yang tak tergantikan

            seribu politisi datang
            dan pergi, tak berarti
            aku tak ambil peduli

    kematian satu begawan,
    ilmuwan atau seniman
    takkan pernah tersubstitusi

             istirahatlah, pendekar gitar
             kelana akord harmoni,
             nadamu mengalun abadi

 
Bandung, 6 Maret 2016

 
 
 

JANGAN TANYA SIAPA BAPAKKU


    

    Kisahku cerita yang bisa diceritakan
    di seluruh dunia,
    berkali-kali.

              Ibu penduduk asli, bapakku...
              konon katanya
              salah satu tentara pusat.

    Aku yakin kisah ini telah diceritakan
    dalam banyak bahasa
    di wilayah konflik.

              Mereka mengatakan
              bahwa aku mirip dia
              dari sisi sudut tertentu

    Namun, yang kumiliki
    hanya bahasa ibu,
    dan kebencian ayah tiri.

              Aku salah satu yang beruntung,
              lolos dari bencana dahsyat
              dan tetap hidup sampai sekarang, katanya.

 

Bandung, 24 Februari 2018

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

wew... bentuk puisi ini memang banyak yang belum kenal terutama pemula, harus disosialisasikan...

Mudah-mudahan berkenan, karena saya juga masih belajar, teh... :)

Bentuk puisi itu sederhana tapi indah. Boleh jadi rujukan.

terima kasih ilmunya, sangat berguna sekali untuk saya yang pemula

Sama-sama. Saya juga masih belajar :)

Baru tau gender puisi seperti ini.
Puisi ini sepertinya bisa mmpermudah untuk memhami dalam pembuatab puisu jugaa

Terima kasih. Triversen hanya salah satu genre puisi modern yang relatif 'mudah'. Semoga bermanfaat.

Salam

Wah saya baru tahu kalau ini jenis puisi. Jika dibaca seperti sebuah cerita...hehehe

Memang itu tujuannya, kang....hahahaha

Pengetahuan yang berharga. Nulis puisi yuuukk.....

Yuuuuuk....siapa takut? Hahahaha

Wah baru tahu. Terima kasih infonya ka @ayahkasih

Sama-sama @gethachan. Hayu menulis puisi.

Kapan-kapan kita bikin flashmob musikalisasi puisi di CFD Dago. :)

Asyikkk ayoookkk ka @ayahkasih 😍😍
Keren tuh

Kumpulin pasukan...hihihi

Siaappppp

Pas baca awal, saya agak kaget. Ada rupanya bentuk puisi Triversen. Sambil membaca, tentu saya penasaran dengan puisi William ini. Tapi menemukan puisi @ayahkasih. Cukup mengena juga bagi saya yang hidup di daerah konflik. Kapan-kapan, bolehlah @ayahkasih posting satu puisi utuh William. Makasih @ayahkasih.

Loading...

Wah, saya jadi tau ilmu baru tentang Puisi ini.
Terima kasih ilmunya dan salam literasi

Terima kasih sudah berkunjung.

Salam hangat dan salam literasi

keren bang...keluarin yang lain ilmunya y!

Saya juga masih belajar, bang @bagindooo...hahaha

Terima kasih sudah berkunjung. Salam steemit

rendah hati memang bagi orang yang berilmu tinggi...salam hangat...

Bukan merendah, saya memang masih belajar, bang.

Basic saya teknik, bukan sastra atau bahasa 😅

macam pernah kubikin bertahun-tahun lampau, tapi aku nggak tahu kalau itu triversen... hahahaha, penyakit aku bang, bikin aja dulu, tulis aja dulu, nggak usah pikir kaidah dan aturan main yang baik, kau tanggung jawab aja atas apa yang kau tulis -begitu selalu kukatakan pada diriku. thanks for sharing.

Menulis itu banyak aturan ini - itu, apalagi puisi. Percayalah.
Ada saja yang bikin 5 cara menulis 'genre anu', 7 aturan menulis 'fiksi onoh', 100 cara mengarang 'meunan-meudeh', dst.

Tidak ada salahnya mempelajari aturan-aturan tersebut, tapi pada akhirnya, semua guru yang baik akan menuliskan aturan terakhir:

SETELAH KAMU KUASAI SEMUA POIN-POIN DI ATAS, SEKARANG LUPAKANLAH.
YANG PENTING KAMU MENULIS APA YANG KAMU MAU. TEMUKAN CARAMU SENDIRI.

Intinya, teori bagus untuk dasar pembentukan karakter, tapi bukan segala-galanya.

Apalagi sebagai penulis genre fiksi ilmiah dan fantasi, melanggar aturan menulis adalah 'ATURAN WAJIB' bagi kami!

Hahahaha.

I can see that... Aku lebih penasaran bagaimana cara menikmati dan memahami puisi daripada menulisnya. Banyak kawan kasih dan jual buku puisi, tapi sedikit yg benar2 bisa kunikmati. Tapi selalu mudah memahami gibran dan pujangga baru

Tidak ada paksaan untuk memahami dan menikmati puisi. Sama seperti musik, kalau ada puisi yang kita suka, artinya kita sudah mampu mengapresiasi.

Aku pernah menulis tentang Bagaimana Memahami Puisi, tapi nggak mungkin diulang di steemit...hahahaha

Hehehe.. Meuphom saya, puisi itu buah pikir perenungan sang penulisnya, cocok kata dan suasana, kawin lah dia dgn selera dan rasa pembaca.