Hikayat Percakapan

in poetry •  7 years ago 

sun.jpeg

Sebuah percakapan
lalu yang mati adalah kepak sayap kunang-kunang
bersama luruhnya putik-putik kata dari kelopak-kelopak cahaya
tetiba saja kaubilang, “aku tidak ingin berlama-lama tanpa angkasa”
rindumu terhadap malam dan nyanyian akar-akar lainnya
yang terbawa dalam pusaran pertanyaan
namun yang kulihat dari wajahmu yang redup kala itu adalah ketakutan dan kehilangan
kuantar kau ke sana, ini dulu pernah kulakukan
saat kau tanyakan padaku, apakah mamona lebih berharga daripada cinta?
jawabku, “aku mau bersamamu meski kau bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa”
kumantrakan kita agar bahagia selamanya dalam sepotong-dua tempe dan air semangka
kuantar kau ke sana, seperti dulu pernah kulakukan
agar kau memahami rasanya pergi
dan berjarak dari kenyataan tentang meninggalkan
sebab katamu hidup mesti begitu
agar kudekap rasa lapar dan syukur
meski tak adil bila dituliskan
tetap saja kudoakan kau dari sini,
kulihat cahaya kecilmu melayang-layang tak berhaluan di antara riung daun pepadian
kau luka dan kesepian
namun tidak pernah tahu rasanya memberi banyak cinta kemudian ditinggalkan

— Ubud, 2017

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

ubud bali?

yes :)

Congratulations @diannafirefly! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!