Puisi untuk Guru Bangsa (Poetry for the Nation's Teachers)

in poetry •  7 years ago  (edited)

Beberapa hari yang lalu ada seorang tokoh politik mengatakan bahwa Indonesia akan bubar di tahun 2030. Benarkah? Apakah pernyataan itu merupakan hasil dari kajian atau riset? Ataukah itu hanya sebuah prediksi?

images (1).jpeg
Foto: embunhati.com

Terlepas dari semua itu, pernyataan itu tentu sebuah peringatan bagi semua anak bangsa. Tiba-tiba saya teringat sosok guru bangsa yakni Gus Dur. Menjelang Pilkada dan Pilpres ini memang suhu politik terasa makin panas. Semoga keutuhan NKRI tetap terjaga.

Saya kagum kepada Gus Dur, maka saya menulis puisi yang saya dedikasikan kepadanya. Silakan disimak.....

A few days ago there was a political figure saying that Indonesia will be disbanded in 2030. Really? Is it a result of study or research? Or is it just a prediction?

Apart from all that, the statement is certainly a warning to all the children of the nation. Suddenly I remembered the figure of the nation's teacher, Gus Dur. Towards the elections and Presidential Election is indeed the political temperature was getting hotter. May the integrity of NKRI stay awake.

I admired Gus Dur, so I wrote a poem that I dedicated to him. Please be listened to .....

ODE DAN DOA BAGI GURU BANGSA (Ode and Prayer for Nation Teachers)
: gus dur

Betapa hidupmu tidak sia-sia
Mengalirkan cinta kasih dan damai kepada
Sesama. Orang-orang menjaring kata-kata mutiara
Di kesenjangan musim dan cuaca. Larik-larik cahaya
Telah membingkai potret wajahmu. Hari-hari adalah gelombang
Yang menempa orang-orang menjadi pemenang atau pecundang

How your life is not in vain
Passing love and peace to
Fellow. People pick up pearls
In the season and weather gap. Light arrays
Has framed your face portrait. The days are waves
That forge people into winners or losers

Aku bersila: mengkhatamkan gelisah, menasbihkan rindu
Dan melembingkan seribu doa. Bulan berayun letih di langit
Yang tua. Doa-doa terus bermekaran menembusi berlapis-lapis awan
Mengatasi bintang-bintang dan galaksi-galaksi, menyungkup di atas
Bayang-bayang agama yang bersilangan di persimpangan angin

I crossed my legs: anxiously distracted, nurturing longing
And cast a thousand prayers. The moon swayed in the sky
The old one. Prayers continue to bloom through the layers of clouds
Overcome the stars and galaxies, enclosing the above
The shadow of a religion that intersects at a wind intersection

Sungguh besar cintamu kepada umat dan negerimu
Beriring senandung salawat dan barzanji. Aku tahu
Cintamu tidak hanya kepada Jawa, Batak, Bugis atau Melayu
Tapi juga melingkupi Tionghoa. Selain doa, tidak ada yang kukirimkan
Setelah penguburanmu. Inilah doaku: semoga engaku bahagia di sisiNya

Indonesia, Desember 2017

How great is your love for your people and your country
Beriring moan salawat and barzanji. I know
Your love is not only to Java, Batak, Bugis or Melayu
But it also covers the Chinese. In addition to prayer, nothing I send
After your burial. Here is my prayer: may I be happy in God side

Indonesia, December 2017

images (2).jpeg
Foto: nusantaranews.co

Depok, 26 Maret 2018
Iman Sembada | @imansembada

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Aku juga selalu kagum dgn pemikiran Gusdur. Beliau unik dan inspiratif. Jempol buat puisinya bang

Siiipppp.....

Puisinya santai mengalir, i like it.

Terimakasih bang.....

Sama sama @imamsembada ditunggu puisi-puisi terbaiknya. Salam.

Kita bisa tersenyum saat sang guru bicara. Akan tetapi, kita terlupa bahwa membuat suatu yang berat menjadi ringan membutuhkan kepandaian tersendiri yang sulit di capai oleh orang biasa-biasa saja. Alfatihah untuk Gus Dur

Alfatehah......

Aaamiiinnn

  ·  7 years ago Reveal Comment

Turut mengamini pengharapan baik bang @emong.soewandi......

Keren banget puisinya. Kerinduan kita kepada sosok Gusdur tak pernah bisa padam, apalagi saat negeri ini diobok2 hoax. Tabek!

Betul bang, kita rindu rokoh semacam gus dur. Tabe.....