Biarkanlah aku memandang dari kejauhan.
Walau terkadang terhalang daun-daun atau batang pohon sekalipun.
Tetaplah kau bekerja sekuat tenaga.
Agar kau nyaman, mungkin aku tak harus tampak dan tak harus tau.
Karena itulah cinta.
Memberikan kebahagiaan bukan memberi paksaan.
Memberi senyuman walau sepi menyemai malam.
Hening malam wajah berteduh.
Saat diri berkisah luruh.
Alam menjawab tabir dalam renung.
Karena itulah kesendirian sepi.
Menegaskan pada alam insani bahwa kebutuhan sadar alam abstraksi jua berduduk tinggi.
Ingat siapa engkau Mairiska,
Ingat Huru Hara engkau bercocok bibit.
Apa yang kau tanam itu yang kau petik.
Apa yang kau (Mairiska) perjuang, maka perjuangkanlah.
Sebelum seluruh janur melengkung, Sebelum seluruh sihir batin dan fisik merusak struktur pikru.
Maka berjuanglah terus dalam sadarmu.
Biarkanlah ia bergerak bebas terbang bersama impian dan cita.
Semua kehendak Tuhan mu yang mempersatukan.
Maka mohonlah dipersatukan.
Jika pun nyatanya berbeda maka renung kembali siapa dirimu Mairiska?
Dirimu (Mairiska) hanya secercak goresan yang tak pun patut dikenang. Tak pun patut dibaca.
Maka buktikan saja sekuat pikir sadarmu.
Kelak nanti ruhmu menyadarkan jua untuk kembali dan kembali pada pencipta.
Kamu lemah Mairiska. Kamu bukan siapa-siapa.
Kuatkan itu dan bersyukurlah.
Semoga jalan itu pasti membentang tikarnya.
Ingat. Ingat.
Do'kan saja. Aamiin.
Salam Kila.
Muhammad Mairiska Putra
Mangat that puisi nyan 👍
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hehe.. Trimong Gaseh bg.
Ta uke bacut-bacut ternyata jet ke puisi,
Manteng belajar. wkwk😂😂😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit