Puisi (Poetry): Seulanga

in poetry •  7 years ago 

Seulanga.jpg

lagu-lagu penyanyi lawas itu menyerbu
hingga tulang-tulangku:
kau seperti memutar waktu,
“mari kita bertamasya,” katamu.

Dalam rambut kian perak, aku tak tahu
bagaimana merayakan waktu:
mengenangmu!
Mengenangmu!

Kau berangkat jauh
bersama kapal Nuh
Desember itu,
Desember itu.

aku mencatat semua nama,
semua tanda,
semua kata,
juga bau mesiu

juga tangisanmu:

perempuan kehilangan selendang
ditilep lelaki jalang

anak-anak kehilangan bintang
dipatuk mulut elang

dan kau kehilangan aku

lagu-lagu penyanyi lawas itu
menyeret kita
pada lubang-lubang waktu
yang dulu membunuhmu

Aceh 2014/Depok 2016
MUSTAFA ISMAIL

Kartu Mustafa Ismail.jpg

Ilustrasi: Seulanga

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

kemalangan paling miris

Meresapi

hmmm..... saya kurang bisa memahami isi dan maknanya, bolehkah saya tahu makna dari puisi ini?

Ngeri amat puisimu:

lagu-lagu penyanyi lawas itu
menyeret kita
pada lubang-lubang waktu
yang dulu membunuhmu

Puisi berbau konflik Aceh. Sangat berasa dalam puisi ini. Suka, merinding membacanya.