apa kabar kamu hari ini.
bagaimana yang kita rencanakan dulu.
aku masih di sini menunggumu....
Aku hanyalah seseorang yang pernah terbang tinggi untuk cinta. Lalu terjatuh mati untuk luka.......
pada akhirnya menjadi debu tak berarti..
terbang di tiup angin entah kemana.
Banyak hal ku tempuh sendiri. Demi membuktikan cinta itu ada. Sedang dia hanya sibuk mengecewakan dan menorehkan luka di dada. Aku bersusah payah melengkapi dan menjaganya..tapi selalu ternofai dan terlukai..
Hingga akupun memilih memilih untuk pergi. menghapuskan rasa cinta. Memenjarakan harapan kembali...
Demi ketenangan hati...
Merasa hidup terasa mati..
Bahkan jejak tak lagi berarti. Lalu kamu datang menjadi tiang yang memegangku saat terjatuh pilu. Menyediakan bahu untuk setiap sedihku. Menunjukkan bahagia dalam setiap canda. Kamu yang menyakinkan tentang makna. Hidup masih panjang. Kita harus berpetualang. Jangan selalu berusaha pulang. Sebab merasa kita hanya sang pejuang payah yang lemah.
Saat aku merasa kekurangan adalah penghalang terbesar menemukan cinta. Kamu datang menyakinkan bahwa kesempurnaan akan ada jika kita saling memperjuangkan. Kamu selalu menuliskan tentang harapan pada lembaran ketiga. Jika memang kekurangan adalah penghalang memiliki cinta. Lalu untuk apa Tuhan menciptakan sepotong hati yang masih mencari sepotongnya lagi? Menjadikan sepasang hati saling melengkapi. Mengarungi hidup untuk menunjukkan makna cinta sejati. Sebab rasa cinta selalu mampu terganti ataupun datang lagi. Jika hanya berpikir pulang dalam masa lalu. Mengais harap yang mendebu. Maka masa depan hanya pelampiasan.
Terima kasih telah menunjukkan kekuatan terbesar dalam harapan. Menjadi lengan dan kaki saat aku tak mampu berjalan. Dan jangan pernah mencoba merubah diri sebagai seseorang yang telah pergi. Aku hanya ingin kejujuran dari keseutuhan dirimu. Sebab kesempurnaan perlu saling memperkenalkan dan menerima apapun tentang kita.
selamat berpisah dan selamat menempuh hidup baru.
semoga kamu bahagia dengan pilihanmu.
doa dariku yang dulu..
