Orang yang terlalu cinta pada harta, hatinya akan galau bila hartanya berkurang.
Orang yang terlalu cinta pada lawan jenis, hatinya akan teriris bila pujaannya itu berpaling hati.
Orang yang terlalu cinta pada nonton bola, hatinya akan meronta bila mati lampu tiba tiba saat asik menontonnya.
Orang yang terlalu cinta pada nonton sinetron india, hatinya akan kacau bila siaran tv nya tiba tiba rusak.
Orang yang terlalu cinta pada pujian teman, hatinya akan muram bila tiba tiba temannya tidak menghiraukannya.
Orang yang terlalu cinta pada internet, hatinya akan kelam bila sehari saja tidak membukanya.
Orang yang terlalu cinta pada nongkrong di warkop, hatinya akan terpenjara bila sehari saja tidak mengunjunginya.
Orang yang terlalu cinta pada main game, hatinya akan murung bila permainan itu dilarang baginya.
Orang yang terlalu cinta pada rumah mewah, hatinya akan kecewa bila sedikit saja rumahnya rusak.
Orang yang terlalu cinta pada kendaraan, hatinya akan merana bila sedikit saja kendaraannya tergores.
Orang yang terlalu cinta pada jabatan, hatinya akan meraung raung bila jabatannya copot.
Orang yang terlalu cinta popularitas, hatinya akan depresi bila popularitasnya merosot.
Orang yang terlalu cinta hiburan, hatinya seolah mati bila hiburan itu dijauhkan darinya.
Sesungguhnya fenomena di atas telah mencengkrami hidup kita dan saudara saudara kita. Kita terlalu cinta pada hal hal yang melenakan.
Lihatlah para ulama salafushshalih
Hati mereka menangis bila sehari saja tidak sempat mengaji Al Qur an
Hati mereka meronta bila satu waktu saja tidak sempat shalat jama'ah
Hati mereka meraung bila sesaat saja waktunya terbuang sia sia
Hati mereka berduka bila semalam saja tidak sempat tahajjud
Hati mereka merana bila sejenak saja waktu berlalu tanpa ilmu dan amal
Subhanallah, itulah kunci kesuksesan mereka dalam melahirkan karya karya agung yang bertahan berabad abad lamanya. Adapun kita hidup di zaman serba mudah, tetapi melahirkan satu karyapun terasa sulit. Kalaupun karya kita lahir, keberkahannyapun sangat sulit menyamai gemilangnya keberkahan mereka. Sesungguhnya dosa dosa kita telah melambatkan produktivitas ilmu dan amal kita. Dosa itu bagai karatan yang membuat jalannya roda jadi semakin sulit dan harus dipaksakan baru bisa bergerak.
Syaikh Ibnu 'Athaillah As Sakandari berkata:
من علامات موت القلوب عدم الحزن على ما فاتك من الموافقات
وعدم الندم على ما فعلته من وجود الزلات
Di antara tanda matinya hati adalah tidak merasa gundah terhadap luputnya perbuatan taat darimu. Dan tidak merasa menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah engkau kerjakan.
(Al Hikam hal. 42)