Dan,
Hadirmu mengusik lagi mimpi indahku
Sejak hujan di bulan mei yang tiba-tiba singgah menuruni basah di sore itu
Aku terpana memandang butir-butir rinainya
Yang turun membasuhi kekeringan daun-daun layu
Aku terharu menyentuh ujung lembab tetesan beningnya
Yang kurasakan begitu sejuk dan harum di penciuman aroma hidungku
Kau seakan datang kembali menghampiriku
Menyentuh ujung jariku dengan tatapan matamu yang teduh itu dihadapanku
Berbisik kecil menyatakan kehangatan hati yang begitu dingin
Ketika hujan membasahi sebagian wajahmu yang sedikit kaku
Aku terpukau dengan sentuhan hangat bicaramu
Seakan angin yang datang meniup harum aroma bunga sakura di februari
Menebarkannya ke segala penjuru sudut kota-kota
Membawa para pelancong menikmati segarnya
Betapa indahnya ungkapan hatimu
Membuat buaian mimpi yang tak pernah sirna
Selalu membelai keindahan malam-malamku di peraduan yang sepi
Dan,
Hadirmu seakan membelah lautan yang luas di antara pulau-pulau
Menjembatani kisah sungai tenggarong yang menyatukan dua kekasih di antara koin-koin
Yang di lemparkan kedalam dasar ketulusan hati
Aku sungguh terpaku
Tak percaya memandang hamparan gerimis yang meniris di jendela kaca kamarku
Bak embun yang menyapa kening senja bukan fajar
Benar-benar terkagum menyaksikannya
Bak mimpi hilang yang kembali
Memeluk aroma dari arti hadirmu di dalam memori
Hujan mei di dalam album kenangan hati....
Source
Plagiarism is the copying & pasting of others work without giving credit to the original author or artist. Plagiarized posts are considered spam.
Spam is discouraged by the community, and may result in action from the cheetah bot.
More information and tips on sharing content.
If you believe this comment is in error, please contact us in #disputes on Discord
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit