Pribumi ? Non Pribumi ??

in politik •  7 years ago 

Pribumi dan Non Pribumi ?
Saat ini masyarakat Indonesia sedang ramai membahas masalah pribumi dan non pribumi.. bahkan mesin pencarian google Indonesia menunjukan bahwa, pencarian kata pribumi dan non pribumi menjadi yang teratas, semenjak Gubernur DKI Jakarta yang baru terpilih Anies Baswedan mengucapkannya pada pidato pelantikan..

Mari kita loncat sedikit ke masa lalu
Pada tahun 1998, saya masih ingat kala itu jam 9 malam ibu saya buru-buru mencari Ulos Batak di lemari pakaian. Tanpa bersuara sedikitpun, ibu langsung menggantungkan ulos tersebut di depan pintu rumah kami.. pada saat itu usia saya sekitar 8 tahun dan mencoba meraba apa yang terjadi
Keesokan harinya saya bermain dengan teman-teman saya seperti biasanya. Namun, ketika saya ikut berbelanja ke pasar tradisional di daerah Medan, mobil angkot yang kami tumpangi melewati kawasan pertokoan china yang berada di pinggir jalan.
Sangat aneh, mengingat beberapa minggu lalu gedung tersebut masih berdiri megah dan ramai akan pembeli.
Namun, sekarang kondisinya rusak karena lemparan batu dan hitam karena bekas bakaran..

Aku tak mengerti pada saat itu.
Namun, setelah duduk di bangku SMP baru lah saya tahu bahwa itu adalah bekas kerusuhan tahun 1998

Orang yang pertama kali menceritakannya adalah guruku di SMP.
Dia bercerita menggambarkan betapa beringasnya masyarakat yang ditunggangi para preman dan maling menjarah toko-toko China tersebut.. sebuah tindakan bar-bar dan jauh dari prilaku "umat beragama"

ini-pidato-lengkap-anies-baswedan-sebagai-gubernur-dki-jakarta.jpg

Lalu guruku tadi lanjut menceritakan bahwa untuk membedakan orang Indonesia asli dengan orang China adalah dengan menggunakan atribut kedaerahaan, seperti Ulos Batak apabila di berasal dari suku Batak, kain batik apabila berasal dari suku Jawa, atau yang lebih banyak yakni menuliskan kata "Pribumi" di depan pintunya..

Baru lah pada saat itu aku sadar bahwa pada malam ibu menggantungkan Ulos Batak di depan pintu rumah kami, adalah malam dimana terjadinya tragedi 1998 tersebut..
Pada saat itu semua bangga dengan kata Pribumi, bahkan bersembunyi dibalik kata Pribumi tersebut. Padahal ada sesuatu yang salah pada penggunaannya

Namun, semua berubah ketika diterbitkannya UU No 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras Dan Etnis dan juga Inpres Nomor 26 tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Nonpribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Program, ataupun Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan. Dalam Ingub tersebut, penggunaan istilah pribumi dihentikan dalam semua kegiatan penyelenggaraan pemerintah.

Setelah kejadian 1998 sangat jarang ada pembicaraan di tengah masyarakat yang menyinggung-menyinggung masalah pribumi ini.. Pemakaian kata pribumi biasanya dilakukan tokoh-tokoh atau narator politik yang ingin mengais simpati masyarakat. Namun, biasanya pun ucapan-ucapan ini tak digubris oleh masyarakat

Namun, ketika pada tahun 2017 ini, seseorang kembali mengucapkan kata "Pribumi" tersebut dengan nyaring, lantang, dan juga gamblang di atas panggung pidato, yang disaksikan oleh jutaan mata di televisi. Sontak, kengerian tersebut bangun kembali, teringatkan lagi, dan menganga lagi luka tersebut karena semangat yang menggebu-gebu dari seorang penguasa baru, yang tidak tahu caranya merangkul warganya.

Akhirnya banyak kalangan yang berang dengan pidato Anies Baswedan tersebut. Sampai-sampai dirinya dilaporkan oleh beberapa pihak ke Polisi. Bukankah sungguh ironi ketika pemimpin harus menggali luka lama warganya sendiri dengan penggunaan kata Pribumi. mungkin Anies Basweda tidak sadar dengan ucapannya tersebut. Namun, kata telah terucap, dan berita telah luas menyebar.

Semua ini harus menjadi pembelajaran untuk kita semua. sebenarnya Anies Baswedan sudah paham betul bahwa ucapan seseorang dapat menghancurkan hidupnya dalam sekejap. karena contoh terdekat yang bisa dia lihat adalah lawan politiknya di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 yang baru usai yakni Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). seharusnya itu menjadi contoh yang nyata yang bisa dikantongi oleh seorang Anies ketika akan berpidato..

Namun, lain halnya apabila dia menginginkan hal yang lain..
Semoga kita dapat bijak berbicara lagi di depan publik, bukan hanya untuk para pemimpin, tetapi juga untuk para warga biasa.

Terimakasih
Saya Indonesia...

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Upvote yaa..

Congratulations @bendryritonga! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published your First Post
You made your First Vote
You got a First Vote
You made your First Comment

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

Congratulations @bendryritonga! You have received a personal award!

1 Year on Steemit
Click on the badge to view your Board of Honor.

Do not miss the last post from @steemitboard:

SteemitBoard Ranking update - Resteem and Resteemed added

Support SteemitBoard's project! Vote for its witness and get one more award!

Congratulations @bendryritonga! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 2 years!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Do not miss the last post from @steemitboard:

SteemFest⁴ commemorative badge refactored
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!