By @nasrud ||
IND :
Hai sahabat @steemians semuanya, apa kabar siang ini. Semoga kalian berada dalam keadaan sehat dan senantiasa dalam lindungan yang Maha Kuasa. Amin.
Pagi ini saya ingin berbagi cerita tentang adat istiadat Aceh saat resepsi pernikahan digelar. Kebetulan foto yang tersedia dilaptop saya adalah foto saat resepsi pernikahan keponakan perempuan saya bebrapa hari yang lalu.
Di Aceh, kebiasaannya kedua mempelai mengadakan acara resepsi dimasing-masing rumah. Jika acara itu digelar dirumah mempelai wanita (DaraBaro) itu disebut “preh Linto”. Sebaliknya jika Acara resepsi pernikahan itu digelar oleh mempelai pria (Linto Baro) itu dinamakan preh (menuggu) “Dara Baro”.
Ukuran seberapa mewahnya acara tersebut itu tergantung kondisi keluarga mempelai. Dan tidak ada patokan kusus setiap acara harus menggelarnya dengan ini dan itu. Semuanya tergantung kemampuan masing-masing pihak keluarga mempelai. Bahkan terkadang ada juga yang menggelarnya hanya oleh satu pihak saja, karena dipihak yang kedua tidak memiliki “kekuatan” untuk menggelarnya. Hal itu sangat didasari oleh kesepakatan masing-masing mempelai.
Jika ditilik dengan Hukum Islam, sebenarnya tidak ada anjuran untuk melakukan resepsi ini. yang diwajibkan hanyalah melakukan Akad-Nikah saja. Namun ini adalah sebuah upaya untuk perkenalan dan awal silaturrahmi antara masing-masing keluarga. Menjaga dan menyambung silaturrahmi adalah tugas mulia dan merupakan anjuran Islam.
Disisi lain, kekompakan pemuda desapun demikian. Biasanya setiap ada acara yang demikian semua pemuda begitu kompak menyukseskannya. Dua hari sebelum acara digelar mereka sudah bekerja sampai acara itu tuntas. Ada yang bertugas membereskan dan menjaga menu makanan pada saat rombongan Linto datang, ada yang bertugas mencuci piring yang kotor dan ada yang bertugas menyambut rombongan dara “Linto baro”.
Bukan hanya pemuda, ibu-ibu, para gadis, semuanya terlihat begitu kompak membantu acara tersebut. Ibu-ibu biasanya aktif didapur dalam meracik resep hidangan tamu rombongan. Sedangkan anak gadis biasanya mereka stanby di meja tamu dan meja franc.
Jaman dulu saat saya berusia sekitar 5 tahun, saya begitu ingat saat itu orang-orang desa belum menggunakan franc untuk hidangan tamu pengunjung. Namun menggunakan tabak/talam yang diisi dengan menu makanan kemudian dihidangkan kepada setiap pengunjung.
Zamanpun berubah, sekarang semuanya serba mudah tinggal menyewa perangkat prasmanan dan kita hanya bertugas mejaga stok menu agar tidak kosong. Untuk air minum juga demikian, jika dulu pihak keluarga harus menyiapkan banyak gelas untuk hidangan para tamu, saat ini tinggal membeli air minum yang dijual lebih praktis dan tidak merepotkan.
Saat proses penyambutan “linto baro” biasanya ada beberapa hal unik yang dilakukan. Namun, itu sangat tergantung dari kesdiaan pihak keluarga juga. Beberapa ada yang memeriahkan acara dengan mengadakan “seumapa”, tarian, rapai, dan lain-lain.
Seumapa adalah berbalas pantun dalam bahasa Aceh kocak dengan bahasa yang mengalun, indah didengar dan biasanya lucu . seumapa ini dilakukan pada saat linto beserta rombongannya berada di pintu masuk rumah sang “Ratu” (dara baro). Disanalah adu mulut dengan cara berpantun dilakukan. Satu pihak bertanya dan satu phak menjawab. Biasa isinya tentang kelebihan masing-masing mampelai yang ditonjolkan.
Kemudian, pihak keluarga yang menggelar resepsi mempersilahkan Linto masuk kedalam rumah dan duduk diatas pelaminan bak “Raja” dan “Ratu” yang sedang dimabuk asmara. Biasanya selesai menikmati kenduri, rombongan langsung izin pulang dan meninggalkan mempelai bersama pasangannya.
Itulah sekilas mengenai adat istiadat Aceh saat acara preh “Linto Baro”(mempelai pria) berikut beberapa foto preh “linto baro” saat acara keponakan saya beberapa waktu lalu yang saya abadikan dengan Camera CANON EOS 600D.
Saya harap teman-teman steemian menyukai postingan ini. Terimakasih untuk kontributor @sweetsssj, @jerrybanfield , @dana-edwards, @surpassinggoogle dan seluruh teman dan follower saya, terimakasih banyak karena kalian telah terus mensupport setiap postingan saya. Semoga Tuhan memberikan kebaikan dan terus menjaga kalian. []
ENG :
Hi friends steemians everything, how are you this afternoon? May you be healthy and always in the power of the Almighty. Amen.
This morning I want to share the story about the customs of Aceh when the wedding reception was held. Incidentally the photo that is on my laptop is a photo of my nephew's wedding reception a few days ago.
In Aceh, the groom's custom has a reception in every home. If the event is held at home then the bride (DaraBaro) is called "preh Linto". Conversely, if the wedding reception held by the groom (Linto Baro) called preh (menuggu) "Dara Baro".
The size of how luxurious the show depends on the condition of the bride's family. And there is no specific benchmark for any event and that. It all depends on the ability of each family of the groom. In fact, sometimes there is also one with only one party, because the second side has no "power" to menggelarnya. It is heavily based on the bride's agreement.
If seen from Islamic Law, actually there is no recommendation for this reception. All it takes is doing the Akad-Nikah course. But this is an attempt to introduce and initiate silaturrahmi between each family. Maintaining and linking silaturrahmi is a noble task and Islamic advice.
On the other hand, the cohesiveness of the youth is so. Usually every event may all teenagers become a compact success. Two days before the event was held they had worked until the event was over. There is an obligation to clean and store food when the Linto group is present, there are dirty washing tasks and some are waiting for the bridegroom "Linto baro".
Not just youth, mothers, girls, everything looks very compact helping the event. Mothers are usually active in prescription prescription recipes of immigrant immigrants. While the girls are usually their parents at the guest table and the franc table.
I am about 5 years old, I remember that villagers have not used francs for visitors. But use a tabak / talam filled with the food menu then pass it to each visitor.
Zamanpun changed, it is now easy to rent a buffet tool and we are only in charge of storing the stock menu so as not to empty. For drinking water, if the family had to prepare many glasses for the guests, now enough to buy drinking water sold more practical and not troublesome.
When the process of welcoming "linto baro" usually there are some unique things done. However, it depends on family loyalty. There are enliven the event by holding "sebumapa", dance, rapai, and others.
Seumapa is a reciprocal rhyme in cute Acehnese language with subtle language, beautifully heard and usually funny. This is done when linto and his entourage is at the entrance of the house "Queen" (baro dara). There is a way of arguing with the way berpantun done. One party asked and one phak answered. Ordinary content about the benefits of each of the mampelai highlighted.
Then, the family holding the invite invites in. Come on in and sit in the alley "King" and "Queen" who is in love. Usually finished enjoying the celebration, group entourage entourage entourage entourage directly to the house and leave the bride with her partner.
It was a glimpse into the habit of the Acehnese during the "Linto Baro" photo pre-shot (male photo) following some "linto baro" pre photo shots when my nephew performed some time ago that I was caught on the CANON EOS 600D camera.
semoga bg nasrud cepat merid juga ya :D
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
amin, semoga saja, dapat rejeki nonplok biar bisa cepet merid. suah hoi @blocktrades kalinyo nak cepat merid :D
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
This post has received a 12.50 % upvote from @nettybot thanks to: @nasrud.
Send 0.100 SBD to @nettybot with a post link in the memo field to bid on the next vote.
Oh, and be sure to vote for my owner, @netuoso, as Steem Witness
Have a great day!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
This post has received a 0.77 % upvote from @booster thanks to: @nasrud.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
@nasrud got you a $1.34 @minnowbooster upgoat, nice! (Image: pixabay.com)
Want a boost? Click here to read more!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit