Ketika Steemit Menjadi Kunci Keharmonisan Rumah Tangga

Salam Steemian
Apakabar? Sehat? Sudah nikah? *Eh

Ini judul tulisan sudah seperti iklan psikologis keluarga yang dilanda pelakor ya? Tapi, anggap saja demikian. Karena terkadang impian berumah tangga tak seperti dalam dongeng.

Jika kamu berkhayal bakalan bisa suap-suapan lengkap dengan candle light, akan tetapi harga cabai naik tinggi, niscaya semuanya akan buyar. Apalagi bila ditambah dengan realita dompet keluarga mulai tergerus. Salah-salah hammock akan tergantung cantik di depan pohon mangga!

Uang,memang bukan segala dalam berumah tangga! Saya harus akui itu. Uang juga tak bisa membuatmu bahagia bila engkau menjadikannya segalanya. Tapi bukan ke situ arah pembicaraannya. Semoga tak salah anggap dulu ya..

Keluargamu adalah alasanmu berkerja keras. Maka jangan lupakan keluargamu karena kerja kerasmu! Quote by Mario di Teguh

Tapi terkadang, memang engkau butuh uang lebih untuk bisa mewujudkan sedikit kebahagiaan apalagi keharmonisan dalam berrumah tangga. Percayalah, ada hal hal yang sulit diungkapkan bila engkau sudah beranak 3 lalu mereka memandang iklan pizza seperti hendak menelan tv.

Bila kamu masih ingat postingan saya dapat hadiah dari steemit beberapa hari lalu, nah inilah dia pengejewantahan kebahagiannya. Saya janji sama keluarga kecil ini akan membelikan mereka makanan ala negeri Espresso.

Sungguh, tak terkira bahagianya tatkala melihat mereka menyantap setiap pan pizza yang tersajikan. Minuman warna warni ala anak alaypun tak luput dari sasaran mulut mungil mereka.

Istri tersenyum, anak anak tertawa girang, sang ayah? Gosok gosok dada. Bersyukur senang. Tak ada hammock untuk beberapa bulan ke depan. Paling tidak, sampai SBD kembali terkumpul dan cair lagi. Uhuy!

Menulis karena senang, lalu rumah tanggapun harmonis. Aiiih..

Salam, dari bapak beranak tiga nan Alay